Computer File
Pengaruh temperatur dan rasio reagen terhadap transesterifikasi pati sagu dengan minyak goreng bekas dalam media CO2 bertekanan
Pati adalah biopolimer alam yang dihasilkan dari beberapa jenis tanaman, seperti: beras, jagung, kentang, gandum, dan sagu. Pati bisa digunakan baik dalam sektor pangan maupun non-pangan. Salah satu contohnya yaitu dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan plastik biodegredable. Namun pada pati alami terdapat berbagai kekurangan sehingga perlu dilakukan modifikasi dengan reaksi transesterifikasi. Biasanya dalam reaksi transesterifikasi digunakan pelarut berupa air dengan perolehan nilai Ester Content (EC) yang sangat kecil, ataupun dengan pelarut-pelarut organik yang kurang ramah lingkungan. Oleh sebab itu, digunakan pelarut alternatif berupa superkritik CO2 yang dapat memberikan perolehan nilai EC yang cukup tinggi dan ramah lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh rasio reagen dengan pati dan pengaruh temperatur terhadap perolehan nilai EC dari pati hasil modifikasi, serta mengamati perbedaan secara kualitatif antara pati alami dengan pati hasil modifikasi. Manfaat penelitian ini yaitu menggantikan pelarut-pelarut yang kurang ramah lingkungan dengan superkrtitik CO2 dan memanfaatkan pati modifikasi tersebut sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan plastik biodegredable.
Metode penelitian akan dibagi menjadi dua tahap, yaitu dimulai dengan percobaan pendahuluan berupa pembuatan bahan baku minyak goreng bekas, karakterisasi minyak goreng, dan penentuan kadar FFA. Kemudian dilanjutkan dengan percobaan utama berupa mereaksikan pati dengan minyak goreng bekas dalam superkritik CO2 dengan variasi berupa temperatur dan rasio reagen terhadap pati, sedangkan kondisi tekanan reaksi dibuat konstan pada 150 bar dengan rasio katalis terhadap pati sebesar 0.1 mol/mol selama percobaan. Metode analisis yang dilakukan adalah analisis kuantitatif dengan menghitung perolehan nilai Ester Content (EC) menggunakan metode titrasi hidrolisis serta analisis GC untuk menentukan komponen-komponen penyusun minyak goreng. Sedangkan untuk analisis kualitatifnya berupa analisis FT-IR, analisis SEM, analisis XRD, analisis DSC, dan analisis H-NMR untuk membandingkan pati hasil modifikasi dengan pati alami.
Hasil analisis menunjukkan bahwa reaksi transesterifikasi untuk memodifikasi pati sagu menjadi pati ester dapat dilakukan menggunakan reagen berupa minyak goreng bekas dalam media CO2 bertekanan. Nilai EC terbesar didapatkan pada kondisi temperatur 100oC dan rasio reagen 2.5 mol/mol. Hasil analisis SEM menunjukkan reaksi transesterifikasi tidak merubah struktur granula pati. Hasil analisis FT-IR menunjukkan adanya gugus C=O yang merupakan indikator bahwa reaksi transesterifikasi berhasil dilakukan. Hasil analisis XRD menunjukkan adanya penurunan derajat kristalinitas pada pati ester.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29287 | DIG - FTI | Skripsi | TK FAN p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain