Computer File
Studi variasi kuat geser tanah pada kadar air di bawah dan di atas batas plastis menggunakan uji kuat tekan bebas berdasarkan hipotesa baver
Perubahan kuat geser tanah umumnya sangat tergantung pada kadar airnya. Semakin tinggi kadar air dapat menyebabkan semakin rendahnya kuat geser tanah. Untuk tanah berbutir halus, batas-batas Atterberg yaitu batas plastis dan batas cair dapat menjadi petunjuk perubahan kuat geser tanah. Namun, yang menarik adalah terdapat beberapa penelitian seperti Baver (1972) dan Rajapakse (2008) yang menunjukkan bahwa nilai kuat geser tanah (yaitu kohesi) meningkat seiring dengan meningkatnya kadar air menuju batas plastis. Kemudian, kuat geser tanah akan menurun jika kadar air lebih tinggi dari batas plastis. Dengan demikian, kekuatan tanah pada saat kadar air sama dengan batas plastis merupakan nilai tertinggi.
Pada penelitian ini dilakukan studi eksperimental di laboratorium dengan menggunakan kaolin dan tanah longsoran Parakan Muncang. Sampel tanah merupakan tanah terganggu yang disiapkan menggunakan energi yang sama dengan bantuan mold uji California Bearing Ratio dengan delapan variasi kadar air di sekitar batas plastis. Selanjutnya untuk setiap kadar air diuji menggunakan uji kuat tekan bebas. Hasil penelitian menunjukkan tendensi yang serupa dengan penelitian Baver dan Rajapakse. Jadi, tanah akan kehilangan kuat gesernya apabila kadar air lebih rendah dari batas plastis dan tanah akan menurun kuat gesernya pada saat kadar air melebihi batas plastis. Kontribusi penelitian ini adalah untuk menjelaskan fenomena perubahan kekuatan tanah pada tanah berbuttir halus di sekitar batas plastis.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29371 | DIG - FTS | Skripsi | GEOT SAN s/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain