Computer File
Analisis pemilihan metode pengurutan pekerjaan untuk mengurangi keterlambatan pemenuhan pesanan di J Bakery
Seiring semakin tingginya pertumbuhan industri bakery menyebabkan persaingan yang semakin kompetitif, sehingga setiap pelaku industri perlu meningkatkan daya saing dalam perusahaan salah satu caranya dengan pengendalian. Pengendalian internal merupakan hal mutlak yang perlu dan harus dilakukan oleh perusahaan agar internal perusahaan berjalan efektif dan efisien. Dari hasil observasi penulis, J Bakery selama ini selalu menerima pesanan yang masuk tanpa merencanakan pemenuhan pesanan dari kapasitas yang dimiliki sehingga sering terjadi keterlambatan dalam pemenuhan pesanan di J Bakery. Maka dari itu perlu dilakukan penjadwalan di J Bakery agar dapat mengurangi keterlambatan yang selama ini terjadi. Perencanaan kapasitas jangka pendek merupakan tindakan perencanaan untuk kurun waktu kurang dari 3 (tiga) bulan. Dalam perencanaan kapasitas jangka pendek, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaaan kapasitas yang ada dengan melakukan penjadwalan pekerja, penjadwalan tenaga kerja dan juga alokasi mesin yang tepat agar lebih optimal penggunaannya. Umumnya perusahaan yang menggunakan perencanaan kapasitas jangka pendek merupakan perusahan yang penggunaan mesinnya tidak 24 jam sehari dan kerja full time selama 7 (tujuh) hari. Sehingga penjadwalan menjadi hal penting dikendalikan agar dapat mengoptimalkan proses dalam produksi yang ada. Tujuan dari penjadwalan adalah untuk meminimalkan biaya dengan semakin cepatnya perputaran barang dalam proses, selain itu pengiriman yang tepat waktu juga menjadi salah satu tujuan yang menjadi fokus utama yang ingin dicapai dalam penjadwalan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Dimana dalam kasus ini menggambarkan hubungan pengaruh metode FCFS (First Come First Serve) dan EDD (Earliest Due Date) pada penurunan tingkat keterlambatan proses pengiriman di J Bakery. Sampai nanti pada akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan tentang metode yang paling efektif digunakan dalam J Bakery. Metode deskriptif dimulai dengan mengumpulkan data awal melalui wawancara dengan pemilik Ibu A dan kepala produksi Bapak W, observasi langsung pada lokasi produksi J Bakery untuk memperoleh gambaran mengenai objek yang diminta, lalu mengolah dan menganalisa data, serta menggunakan teori-teori yang sudah dikumpulkan untuk selanjutnya digunakan. Penelitian ini dikategorikan sebagai cross sectional studies. Cross sectional studies penelitian yang berdasarkan data yang diambil hanya satu (1) kali dari masa lalu. Data tersebut bisa diambil dalam periode hari, minggu, atau bulan asalkan data tersebut dapat mendukung jawaban penelitian. Dalam studi kasus ini, penelitian dilakukan selama satu (1) bulan pada Maret 2014 dimana pencatatan aktifitas penjualan mulai dilakukan, sedangkan observasi langsung di J Bakery sudah dilakukan sejak bulan September 2013. Dari hasil observasl, wawancara serta perhitungan didapatkan bahwa metode EDD (Earliest Due Date) merupakan metode yang paling tepat digunakan dl J bakery. Hal ini berdasarkan 4 (Empat) kriteria penilaian metode penjadwalan Minimize completion time, Maximize utilization, Minimize work in process, Minimize customer waiting time bahwa metode EDD (Earliest Due Date) telah mengikuti 4 (Empat) kriteria penilaian tersebut bila dibandingkan dengan metode FCFS (First Come First Served). Sehingga di akhir penulisan, penulis menyarankan perusahaan menggunakan perhitungan waktu standar agar ketika menerima pesanan dapat memperkirakan waktu jatuh tempo yang tepat dimana pesanan telah selesai dikerjakan, pembebanan keterlambatan yang
selama ini tidak adil diperbaiki untuk mengurangi ketidakpuasan konsumen dan penggunaan metode EDD (Earliest Due Date) agar diterapkan dalam perusahaan J Bakery.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29533 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ CLA a/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain