Computer File
Peranan analisis laba kotor sebagai salah satu alat bantu manajemen dalam menilai efisiensi dan efektivitas manajer produksi pada PT. BSSM Ltd. Bandung
PT. BSSM Ltd. yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 823 Bandung memproduksi kain Georgette, Suiting dan Gordyn. Pemasaran produk dalam negeri ditujukan ke kota Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya, Ujung Pandang, Samarinda. Sedangkan ke luar negeri ditujukan ke negara Jerman, Inggris, Italia, Spanyol, Canada, Amerika Serikat, Singapura dan Timur Tengah. Masalah yang dihadapi perusahaan ini adalah perusahaan ingin menilai keberhasilan dari manajer produksinya, sehubungan dengan harga pokok penjualan yang berubah-ubah sehingga mengakibatkan perolehan laba semakin menurun. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana PT. BSSM Ltd. menilai keberhasilan manajer produksi berkenaan dengan efisiensi dan efektivitas ?
2. Seberapa jauh data yang diperoleh dari, perusahaan dapat digunakan untuk menganalisis laba kotor ?
3. Sampai sejauh mana analisis laba kotor dapat membantu pimpinan perusahaan dalam menilai efisiensi dan efektivitas manajer produksinya ? Metode penelitian adalah studi kasus. Jenis penelitian adalah deskriptif Populasi penelitian adalah Laporan Rugi Laba dari tahun 1980 sampai dengan tahun 1995, dengan sampel Laporan Rugi Laba dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1995, dengan metode purposive non random sampling. Analisis data adalah analisis laba kotor dan analisis trend. Dari hasil penelitian diketahui bahwa PT. BSSM Ltd. sudah menggunakan anggaran tetapi belum menggunakan analisis laba kotor yang dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu dalam menilai efisiensi dan efektivitas manajer produksinya. Setelah penulis melakukan analisis laba kotor, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 1991 manajer produksi bekerja kurang efisien dan efektif pada tahun 1992 manajer produksi bekerja lebih efisien dan efektif tahun 1993 manajer produksi bekerja kurang efisien tetapi lebih efektif sedangkan pada tahun 1994 manajer produksi bekerja kurang efisien dan efektif dan pada tahun 1995 manajer produksi dinilai bekerja lebih efisien dan efektif Penulis menyarankan agar perusahaan melakukan analisis laba kotor dalam menilai efisiensi dan efektifitas manajer produksinya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skpsc231 | DIG - FISIP | Skripsi | ANI HUS p/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain