Computer File
Pengaruh kerjasama perdagangan Indonesia - Australia terhadap usaha meningkatkan ekspor komoditi tekstil Indonesia ke Australia (1985-1989)
Kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Australia
dilandasi oleh hubungan khusus kedua negara yang bertetangga
satu sama lain. Kepentingan kedua negara dalam melakukan
perdagangan didasarkan pada perekonomian mereka yang terbuka
serta dikaruniai oleh kekayaan sumber alam. Jika Indonesia,
yang menderita karena penjajahan Belanda, berhadapan dengan
masalah penyesuaian di sektor non migas sebagai akibat dari
bom minyak, maka Australia mendapat tekanan dari Gregory
Effect, yang mengimplikasikan pada masalah Yang sama dengan
bom mineral. Setelah dihadapkan pada masalah turunnya harga
minyak dan nilai komoditi primer, perekonomian kedua negara
mulai terbuka dengan diberlakukannya deregulasi di berbagai
sektor ekonomi. Dalam hal ihi Indonesia mempunyai tujuan
utama yaitu untuk meningkatkan ekspor komoditi non migas.
Komoditi tekstil dan produk tekstil, telah berkembang
pesat dalam industri dan ekspornya; serta merupakan salah
satu industri utama di Indonesia yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan ekspornya. Dalam rangka diversifikasi ekspor
komoditi non migas Indonesia ke Australia, maka ekspor
komoditi tekstil memperlihatkan kenaikan yang sangat pesat
dan menempati urutan pertama dengan nilai 26% dari
keseluruhan ekspor komoditi non migas.
Permasalahan yang timbul dalam usaha untuk meningkatkan
ekspor komoditi tekstil Indonesia ke Australia, yaitu
kebijaksanaan kuota impor komoditi tekstil Australia, berupa
global import quota dimana importir sebagai pemegang kuota
dan berhak memilih eksportir mana saja berdasarkan
kepercayaan dan keakuratan pemasokannya. Pemerintah Australia
juga memberikan suatu perlakuan khusus bagi negara-negara
tertentu berupa pembebasan bea masuk produk impor ke
Australia.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia
untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, yaitu dengan
peningkatan industri tekstil dalam negeri dan perbaikan
pelabuhan laut Indonesia serta yang dilakukan oleh ITPC
Sydney berupa promosi dagang, pameran, pelayanan kontak
dagang dan lain-lain. Usaha-usaha ini dilakukan juga
berdasarkan pada peluang-peluang yang ada, yaitu akan
dihapuskannya kuota impor komoditi tekstil secara bertahap
oleh pemerintah Australia.
Dengan demikian, maka diharapkan ekspor komoditi
tekstil Indonesia ke Australia dapat lebih ditingkatkan, yang
akhirnya. dapat meningkatkan ekspor komoditi non migas
Indonesia secara keseluruhan untuk menutupi defisit neraca
perdagangan Indonesia dengan Australia.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skpsc267 | DIG - FISIP | Skripsi | HI NET p/92 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain