Computer File
Perkembangan PT. Unilever Indonesia 1967 - 1981 : Suatu Studi Tentang Kontribusinya sebagai Penanaman Modal Asing Terhadap Pembangunan Ekonomi Indonesia
Indonesia sebagai negara sedang berkembang yang baru merdeka, struktur
perekonomiannya terabaikan karena lebih banyak dihadapkan dengan masalah-masalah
konsolidasi dan mengembangkan struktur politik. Kebijaksanaan yang
diterapkan lebih ditekankan kepada aspek-aspek politis. Hal ini terjadi pada masa
Orde Lama, dimana kehidupan ekonomi berdasarkan pada sistem ekonomi
etatisme, yang praktis segala kegiatan ekonomi diatur oleh negara.
Pada masa Orde Lama terdapat pengendalian harga, pengendalian
perusahaan-perusahaan swasta, dan bahkan dilakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing yang telah beroperasi, khususnya dari negara barat yaitu Belanda dan Inggris. Kebijaksanaan pemerintah pada waktu itu diarahkan kepada cabang-cabang
industri milik negara, dengan diberikannya proteksi secara berlebihan serta
subsidi-subsidi kepada perusahaan-perusahaan negara.
Iklim ekonomi telah dimanipulasi oleh iklim politik, seperti adanya
nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing dari Belanda dan Inggris, sebagai akibat
dari masalah perebutan Irian Barat yang berhubungan dengan Belanda dan masalah
Malaysia dengan "Politik Konfrontasi" yang dijalankan oleh Indonesia terhadap
Inggris.
Adanya hal tersebut diatas, membawa kemerosotan dan kemunduran
perekonomian dalam negeri sehingga pada tahun 1967, satu tahun setelah
Pemerintah Orde Baru menjalankan pemerintahannya, dikeluarkan Undang-Undang
Penanaman Modal Asing (UU PMA) yang membuka dan menarik modal asing
untuk melakukan kegiatannya di Indonesia, dimana modal asing tersebut sangat
berperan dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
UU PMA ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan beroperasinya
Unilever Indonesia karena pada masa Orde Lama, Unilever Indonesia yang
merupakan perusahaan gabungan modal Belanda dan Inggris sempat hampir
dinasionalisasi dan berada dibawah pengawasan pemerintah. Setelah adanya UU
PMA, yang didalamnya terdapat jaminan dan insentif untuk operasionalisasi modal
asing, membawa pengaruh terhadap perkembangan Unilever Indonesia.
Perkembangan Unilever Indonesia secara tidak langsung memberi
kontribusi dalam peningkatan pembangunan ekonomi Indonesia, antara lain,
menghemat devisa negara karena produk Unilever Indonesia merupakan produk
subtitusi impor; meningkatkan produksi dan produktivitas dengan bertambahnya
jumlah dan jenis produk yang dihasilkan; mengembangkan teknologi, baik
teknologi manufaktur maupun non manufaktur; serta meningkatkan kualitas tenaga
kerja dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang berwawasan global.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skpsc300 | DIG - FISIP | Skripsi | HI IND p/96 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain