Computer File
Pengaruh adopsi IFRS pada PSAK 50 (revisi 2010) dan 55 (revisi 2011) terhadap earnings management perusahaan sektor perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
Arus globalisasi yang terjadi dewasa ini mendorong terjadinya transaksi yang melibatkan para investor dari berbagai negara dan perusahaan multinasional. Pada
dasarnya, setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda. Hal inilah yang menjadi permasalahan bagi para pihak yang terlibat dalam bisnis internasional. International Accounting Standards Board (IASB) berupaya untuk mengatasi perbedaan standar akuntansi di setiap negara dengan menyusun International Financial Reporting Standards (IFRS). Adopsi IFRS di Indonesia mulai memperoleh perhatian khusus dan menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti dampaknya. Adopsi IFRS, khususnya pada PSAK 50 (revisi 2010) dan PSAK 55 (revisi 2011) memiliki implikasi terhadap industri perbankan. Dengan adanya kedua PSAK ini, bank dituntut lebih ketat dalam menentukan nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sehingga dapat mengurangi celah bank untuk melakukan earnings management melalui penetapan nilai CKPN secara besar-besaran. Tingkat earnings management dalam suatu laporan keuangan dapat dinilai dengan cara menghitung discretionary accrual. Di samping adopsi IFRS, terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat earnings management yaitu ukuran perusahaan (size), debt-to-equity ratio, market-to-book ratio, dan institutional investor. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan yang telah diaudit dari 25 perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 sampai 2012. Pengambilan sampel tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan yaitu: (1) meringkas laporan keuangan, (2) menghitung nilai discretionary accrual berdasarkan specific accrual model dari Beaver dan Engel (1996), dan (3) menilai besamya pengaruh adopsi IFRS terhadap earnings management. Penelitian ini menggunakan dua model dalam menganalisis data, yaitu analisis regresi linear berganda untuk menguji pengaruh adopsi IFRS pada PSAK 50 (revisi 2010) dan PSAK 55 (revisi 2011) terhadap earnings management dan uji perbandingan untuk dua sampel berpasangan yang digunakan untuk menguji perbedaan tingkat earnings management sebelum dan sesudah mengadopsi IFRS pada PSAK 50 (revisi 2010) dan PSAK 55 (revisi 2011). Uji perbandingan dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Adapun pengujian hipotesis-hipotesis pada penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for The Social
Sciences versi 19.0. Tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 5% yang memiliki arti bahwa 95% atas hasil yang diperoleh dari pengujian diyakini benar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adopsi IFRS pada PSAK 50 (revisi
2010) dan PSAK 55 (revisi 2011) memberikan pengaruh secara tidak signifikan terhadap tingkat earnings management. Hasil uji perbandingan menunjukkan adanya kenaikan tingkat earnings management setelah perusahaan mengadopsi kedua PSAK tersebut. Disarankan bagi para penyusun standar akuntansi di Indonesia untuk menyesuaikan IFRS yang akan diadopsi dengan karakteristik dan kondisi perekonomian Indonesia agar penerapannya menjadi efektif.
Kata Kunci: adopsi IFRS, earnings management, perusahaan perbankan
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29786 | DIG - FE | Skripsi | AKUN HAN p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain