Computer File
Upaya-upaya pemerintahan dan masyarakat Korea Selatan dalam penyelesaian permasalahan "Korea Comfort Women"
Korea Selatan kini berada dalam peringkat ke-4 sebagai ekonomi terbesar di
Asia serta ke-15 terbesar di dunia. Namun tidak seimbang dengan kemajuan
teknologi, peningkatan ekonomi yang tinggi, dan kekayaan akan budayanya, Korea
Selatan masih memiliki permasalahan Korean Comfort Women yang merupakan
warisan permasalahan dari Perang Dunia II oleh Jepang yang sampai saat ini belum
terselesaikan.
Comfort Women pertama kali muncul ketika masa kolonisasi Jepang atas
Korea, dimana wanita Korea ditipu dan dipaksa untuk menjadi budak seks bagi para
prajurit militer Jepang. Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, Korea
kemudian memerdekakan diri. Tetapi sayangnya, permasalahan comfort women tidak
pernah terkuak ke public dan hanya menjadi isapan jempol belaka. Sampai pada
tahun 1991, Kim Hak-sun, seorang mantan comfort women maju dan memberikan
testimoninya ata apa yang dialaminya selama menjadi comfort women. Sejak saat
itulah bermunculan berbagai aksi untuk menyelesaikan permasalahan yang sampai
saat ini (69 tahun) belum terselesaikan juga. Dimana kedua pihak (Korea – Jepang)
masing-masing masih bertahan pada status quo dalam menghadapi kasus ini.
Kata Kunci: Korea Selatan, Jepang, Comfort Women, Korean Council (KCW), Perang Dunia II, Hak Asasi Manusia (HAM),Kolonisasi, Kekerasan Seks.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp29949 | DIG - FISIP | Skripsi | HI AMA u/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain