Computer File
Optimasi proses hidrolisis kertas bekas dengan menggunakan metode hidrolisis termal
Kertas bekas merupakan biomassa lignoselulosa yang sangat banyak
diproduksi di Indonesia setiap harinya. Kertas yang telah terpakai umumnya tidak
dimanfaatkan lebih lanjut. Oleh karena itu, kertas bekas menjadi limbah (sampah)
yang berjumlah cukup banyak. Seiring dengan menipisnya cadangan bahan bakar
fosil dan tingginya emisi gas buang bahan bakar tersebut, dikembangkan sumber
energi baru yaitu bioetanol. Bioetanol dapat diproduksi dari bahan baku yang
mengandung pati, seperti singkong, ubi, jagung, dll, tetapi bahan-bahan tersebut
juga merupakan sumber makanan sehingga dapat menyebabkan krisis pangan.
Oleh karena itu, dikembangkan sumber bioetanol yang tidak menyebabkan
persaingan dengan sumber pangan, yaitu bahan lignoselulosa. Pada penelitian ini
akan digunakan sumber lignoselulosa berupa kertas bekas. Kertas bekas yang
banyak terbuang setiap harinya dapat dijadikan alternatif sumber bioetanol yang
cukup menguntungkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan
mengoptimasi proses hidrolisis kertas bekas dengan perlakuan termal untuk
mendapatkan gula berkarbon lima dan enam. Gula-gula ini yang nantinya akan
diferrnentasi menjadi bioetanol. Manfaat dari penelitian ini adalah mendapatkan
kondisi operasi seperti data temperatur, waktu dan konsentrasi kertas bekas yang
optimum pada proses hidrolisis termal kertas bekas.
Metode penelitian yang digunakan adalah proses pemanasan pada temperatur
dan tekanan tinggi dengan menggunakan air sebagai media hidrolisis. Variabel
yang dipelajari dalam penelitian ini meliputi temperatur (131-196°C), waktu
hidrolisis (1-3 jam) dan konsentrasi awal biomassa (3,85 - 6,25%-berat). Hasil
hidrolisis dianalisis menggunakan metode Nelson-Somogyi, yang menunjukkan
keberadaan glukosa dan gula-gula pereduksi lainnya. Kertas bekas yang
digunakan adalah kertas putih bekas jenis A4 yang dipotong dan dihancurkan
dengan menggunakan blender komersial hingga diperoleh potongan-potongan
halus kertas. Potongan-potongan halus kertas dimanfaatkan sebagai sampel kertas
dalam proses hidrolisis.
Basil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur reaksi hidrolisis
yang digunakan, perolehan gula pada hidrolisat semakin besar. Semakin besar
konsentrasi kertas bekas yang dihidrolisis, perolehan gula pada hidrolisat semakin
besar. Semakin lama proses hidrolisis berlangsung, perolehan gula pada hidrolisat
semakin besar. Kondisi optimum yang didapatkan dari proses hidrolisis terjadi
pada konsentrasi kertas bekas 6,25% dengan temperatur reaksi 196°C selama 3 jam.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skpsc365 | DIG - FTI | Skripsi | TK HAR o/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain