Computer File
Manajemen risiko proses sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa konstruksi
Industri jasa konstruksi di Indonesia di atur melalui Undang-Undang (UU) No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi. Salah satu persoalan yang diatur dalam UU tersebut adalah usaha dan peran serta masyarakat. Mengingat peran strategis dari usaha dan peran masyarakat dalam bidang jasa konstruksi, maka pemerintah mengatur lebih jauh melalui peraturan pemerintah (PP) No. 28 tahun 2000. Penelitian yang dilakukan oleh pemerintah menunjukkan adanya kelemahan pada PP No. 28 tahun 2000. Menyadari akan hal ini, pemerintah menerbitkan PP No. 4 Tahun 2010. PP No. 4 tahun 2010 yang mengubah secara substansial pada paling tidak 3 aspek, yaitu pada aspek kelembagaan, aspek pembidangan usaha dan aspek sistem sertifikasi registrasi. Ditengarai perubahan-perubahan substansial tersebut menimbulkan potensi risiko implementasi PP No. 4 tahun 2010 terhadap pelaksanaan sertifikasi dan registrasi badan usaha jasa konstruksi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi risiko yang mungkin timbul dari proses sertifikasi dan registrasi akibat diterbitkannya PP No. 04 tahun 2010 serta memberikan rekomendasi tindakan respon atas risiko yang muncul yang kemudian di analisis menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menggunakan pendekatan Flanagan dan Norman (1993). Kelompok responden dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 yaitu kelompok responden identifikasi sumber risiko, responden risk rating dan responden penilai ahli. Terdapat total 46 sumber risiko dimana diantaranya terdapat 12 potensi risiko dengan risk owner pemerintah. Dengan menggunakan metode analisis kualitatif, atas 12 potensi risiko tersebut didapati 6 risiko yang termasuk dalam kategori low risk, 4 risiko medium risk, 2 risiko high risk dan tidak ada risiko yang termasuk dalam risiko extreme. Selanjutnya atas 2 risiko high risk diberikan rekomendasi tindakan respon dan atas daftar tindakan respon tersebut dianalisis menggunakan metode AHP dengan tujuan agar rekomendasi yang diperoleh dapat menjadi lebih sistematis dan meminimalisir subjektifitas.
Kata kunci : identifikasi resiko, sertfikasi dan registrasi, Analytic hierarchy process (AHP).
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1511 | T/DIG - PMTS | Tesis | TES-PMTS AFF m/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain