Computer File
Analisis negosiasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa pada proyek konstruksi berskala kecil dan menengah
Dalam setiap proyek konstruksi terdapat kontrak kerja konstruksi yang telah
disepakati oleh pihakMpihak yang berkepentingan. Dalam pelaksananaannya,
seringkali terdapat kesalahpamahan intepretasi dalam menafsirkan pasal-pasal
dalam kontrak dan ketidaksesuaian yang diterima oleh pihak pengguna jasa
(user/owner) maupun pihak penyedia jasa (kontraktor). Hal tersebut dapat
memicu timbulnya klaim. Klaim dapat berkembang cepat menjadi suatu sengketa
formal apabila tidak segera ditanggapi. Sengketa formal berpengaruh buruk bagi
pelaksanaan proyek konstruksi. Berdasarkan data survei awal mengenai alternatif
penyelesaian sengketa yang diharapkan pada proyek konstruksi, para pelaku jasa
konstruksi merasa lebih nyaman melakukan penyelesaian sengketa pada proyek
berskala kecil dan menengah melalui negosiasi berdasarkan UU RI (Undang-Undang
Republik Indonesia) No. 30 tabun 1999 tentang arbitrase dan altematif
penyelesaian sengketa. Nilai proyek menjadi pertimbangan responden dalam
memilih bentuk penyelesaian sengketa. Responden mayoritas mengesampingkan
penyelesaian sengketa melalui jalur litigasi yang in-efisiensi dalam hal waktu juga
biaya. Oleh karena itu, negosiasi yang diterapkan harus dapat memenuhi harapan
para pelaku jasa konstruksi dan menjawab semua kebutuhan para pihak yang
bersengketa.
Kata kunci negosiasi, altematif penyelesaian sengketa, proyek konstruksi, sengketa
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1524 | T/DIG - PMTS | Tesis | TES-PMTS ADI a/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain