Computer File
Perencanaan persediaan barang DK PE 40 di toko X
Toko X merupakan salah satu distributor kain di Kota Bandung. Toko X memiliki pola permintaan dimana puncak permintaan berada pada saat 2 bulan menjelang hari raya lebaran. Jika Toko X terlalu banyak menyimpan persediaan maka akan menimbulkan biaya penyimpanan yang besar. Namun, jika Toko X terlalu sedikit menyimpan persediaan maka Toko X akan mengalami stock out. Karena itu Toko X harus mengetahui jumlah dan waktu pemesanan yang tepat untuk meminimalisasikan biaya persediaan. Penelitian ini merupakan applied research, yaitu dimana penulis menerapkan teori-teori persediaan yang sudah ada untuk mengatasi masalah yang ada di perusahaan. Penulis melakukan penelitian ini dengan melakukan pengolahan data penjualan. Melalui data penjualan, penulis melakukan peramalan untuk memprediksi permintaan di masa yang akan datang sehingga dapat mengurangi ketidakpastian. Kemudian penulis menerapkan metode persediaan untuk meminimalisasikan biaya persediaan yang dikeluarkan oleh Toko X. Penelitian ini menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) serta terdapat penambahan safety stock untuk saat 2 bulan menjelang hari raya lebaran. Selain itu, terdapat peramalan yang dilakukan dengan metode Winters' dan Decomposition. Perhitungan hasil peramalan didapatkan dari software ForecastX. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa metode peramalan yang paling cocok untuk Toko X adalah metode Decomposition. Metode tersebut merupakan metode peramalan yang paling baik karena memiliki nilai kesalahan yang paling kecil daripada metode lainnya. Kemudian dilakukan perhitungan biaya persediaan dengan menggunakan metode Toko X dan metode usulan. Biaya persediaan tersebut terdiri dan ordering cost dan holding cost. Berdasarkan hasil perhitungan, total biaya persediaan yang harus dikeluarkan dengan metode Toko X adalah Rp.19.155.938. Sedangkan dengan metode usulan, total biaya persediaan yang harus dikeluarkan adalah Rp.15.544.667. Dengan menggunakan metode usulan penulis, Toko X dapat mengurangi biaya persediaan sebesar Rp.3.611.271.Toko X juga dapat mengetahui jumlah dan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan. Jumlah yang tepat dapat dilihat melalui hasil perhitungan EOQ. Waktu yang tepat dapat dilihat melalui hasil perhitungan reorder point. Reorder point tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pada saat permintaan tinggi dan pada saat permintaan rendah. Kemudian, pada saat permintaan tinggi terdapat safety stock untuk meminimalisasikan terjadinya stock out. Pada saat permintaan rendah, Toko X juga dapat mengurangi jumlah persediaannya. Untuk dapat menggunakan metode usulan, Toko X harus melakukan pencatatan secara perpetual. Penulis memberikan saran agar Toko X menerapkan sistem pencatatan tersebut untuk setiap warna. Hal ini dilakukan agar Toko X selalu mengetahui tingkat persediaan setiap warna dan tidak terlambat dalam melakukan pemesanan ulang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30149 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SUL p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain