Computer File
Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai saham PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2011-2014
Perkembangan ekonomi dunia yang bergerak secara dinamis dan volatil adalah salah satunya dipengaruhi oleh efek dari globalisasi. Konsep globalisasi ini sendiri yang dimotori oleh teknologi dan transportasi dengan demikian merupakan faktor pengembangan ekonomi dunia. Salah satu penggeraknya adalah moda transportasi yang terbagi tiga dalam moda transportasi darat, air dan udara. Dari jenis moda transportasi yang ada, pesawat terbang sebagai moda transportasi udara dapat memberikan manfaat besar dengan menghubungkan dunia secara relatif lebih cepat, aman dan nyaman dibandingkan moda transportasi lainnya walau memiliki biaya yang lebih tinggi. Industri penerbangan
dalam satu dekade ke belakang telah mengalami dinamika kenaikan dan penurunan yang menyebabkan beberapa perusahaan penerbangan yang mengalami kerugian dan bahkan kebangkrutan, meskipun ada pula yang perusahaan penerbangan yang masih dapat bertahan. Kini moda transportasi pesawat terbang telah menjadi moda transportasi yang semakin diminati di Indonesia. Hal ini didukung bentuk wilayah Indoneisa yang merupakan kepulauan dan juga pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang memilih keamanan, kenyamanan, dan kecepatan dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan. Sayangnya, Industri Penerbangan Indonesia cenderung menurun kualitasnya selama satu dekade terakhir. Walau demikian, tahun 2012 merupakan titik balik dan sebagai permulaan perbaikan dan reformasi industri penerbangan Indonesia. Pada akhirnya, perkembangan tersebut tetaplah harus menyesuakian diri dengan fasilitas lapangan terbang Indonesia, dan terutama terutama jumlah penumpang yang ada. Beberapa kondisi menjadikan semakin tingginya tekanan yang sempat diterima industri penerbangan nasional yaitu atas kenaikan bahan bakar pesawat (avtur) dan tekanan berkelanjutan atas terdepresiasinya nilai Rupiah (lOR) terhadap Dolar Amerika (USD). Adapula, PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. adalah perusahaan dalam industri penerbangan Indonesia yang mengalami tekanan dan kerugian yang signifikan. Tentu perihal ini menarik karena PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. berdiri sebagai maskapai nasional yang perlu menjadi catatan, merupakan perusahaan penerbangan milik negara termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mengenai pemodalan BUMN sendiri perlu diingat adalah sebagian besar meupakan dana negara yang diinvestasikan dan tentunya berpengaruh pada neraca perdagangan negara. Perusahaan terbuka (PT) berarti sebagian dimiliki publik dengan penjualan bukti kepemilikan berupa saham yang diperdagangkan di pasar modal. Dengan demikian ada kerugian yang dialami akan secara makro juga merugikan negara dan pihak swasta kolektor saham GIAA.
Atas dasar gejala pada nilai saham GIAA yang terjadi, dilakukanlah penelitian terhadap Garuda Indonesia dengan analisa kinerja keuangan untuk menemukan masalah. Atas hal itu, perlulah pemahaman atas perusahaan dan alat ukur yang digunakan. Dalam hal ini, analisa kinerja keuangan dan penilaian saham perlu dipahami secara mendalam dengan pendekatan pergerakan komponen dan analisa rasio keuangan dan analisa rasio pasar perusahaan. Pergerakan komponen laporan keuangan dianalisa menggunakan common size vertikal dan horizontal, dan rasio-rasio yang mencakup rasio liabilitas, rasio aktivitas, rasio utang, dan rasio profitabilitas. Sedangkan dalam melakukan penilaian saham digunakanlah pergerakan harga historis saham dan rasio pasar. Penulis menggunakan metode penilitian deskriptif dalam penelitian ini yang bersifat eksploratif meneliti komponen-komponen laporan keuangan dan saham untuk menganalisa kinerja keuangan dan penilaian saham yang ada. Kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2011-2014 mengalami tren pergerakan negatif. Data yang ada menunjukan penurunan dari sisi ekuitas dan peningkatan dalam liabilitas yang bersama sama dengan peningkatan aset. Tentunya pendekatan tersebut meningkatkan risiko yang ditanggung perusahaan dalam mejalankan kegiatannya, dan menciptakan iklim keuangan yang tidak sehat. Selain itu, terjadi peningkatan beban dan pendapatan namun, peningkatan pendapatan tidak dapat menutupi peningkatan beban yang terjadi, yang pada akhimya menjadikan kerugian menumpuk. Adapula, saham PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. bergerak seiring dengan kinerja perusahaan, dimana ketika kinerja perusahaan meningkat, harga saham pun meningkat. Hal ini menjadi indikasi atas kinerja keuangan dan menyatakan kemampuan peningkatan harga pasar saham Garuda Indonesia yang dapat dimanfaatkan Garuda Indonesia dalam memaksimalkan nilai pasar, untuk
kemudian menghimpun lebih banyak dan lebih berlipat dana dari masyarakat untuk pengembangan perusahaan. Analisa tersebut dilakukan dengan memperhatikan dasar pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai saham yang positif atau searah sebagai pedoman.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30164 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SEN p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain