Computer File
Pengaruh rasio yeast-kurkumin serta komposisi air-etanol dalam enkapsulasi ekstrak temulawak dengan yeast
Enkapsulasi merupakan proses pelapisan dan pemasukan suatu bahan ke dalam
bahan lainnya. Dalam penelitian ini dilakukan enkapsulasi pada kurkumin yang merupakan
ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROBX.) dengan menggunakan yeast berupa
Saccharomyces cerevisiae. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh
rasio yeast-kurkumin, pengaruh komposisi air-etanol, serta pengaruh interaksi antara rasio
yeast-kurkumin dengan komposisi air-etanol terhadap yield enkapsulasi, efisiensi
enkapsulasi, stabilitas cahaya, dan profil pelepasan kurkumin.
Penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu ekstraksi dan distilasi temulawak,
enkapsulasi kurkumin dengan yeast, serta analisis hasil enkapsulasi kurkumin dengan
yeast. Enkapsulasi dilakukan dengan variasi rasio yeast-kurkumin pada 3:1, 2:1, dan 1:1
dan dengan variasi komposisi air-etanol pada 0%, 25%, dan 50% volume etanol/volume
air. Analisis hasil enkapsulasi kurkumin dengan yeast dilakukan menggunakan
spektrofotometer dengan menggunakan panjang gelombang maksimum yang didapatkan
pada pengukuran panjang gelombang kurkumin standar (430nm). Absorbansi yang
didapatkan digunakan untuk menghitung yield enkapsulasi dan efisiensi enkapsulasi.
Stabilitas kurkumin terhadap cahaya dilakukan menggunakan pemanasan langsung oleh
sinar matahari dan pengukuran profil pelepasan kurkumin dalam air melalui
spektrofotometer.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa rasio yeast-kurkumin berpengaruh terhadap
nilai efisiensi dan yield enkapsulasi, komposisi air-etanol berpengaruh terhadap nilai yield
enkapsulasi, serta tidak ada interaksi antara rasio yeast-kurkumin dan komposisi air-etanol
terhadap hasil enkapsulasi. Nilai efisiensi enkapsulasi terbesar didapatkan pada rasio yeast-kurkumin
3:1 dengan pelarut etanol 50%, yaitu sebesar 3,6484%, sedangkan nilai efisiensi
enkapsulasi terkecil didapatkan pada rasio yeast-kurkumin 1: 1 dengan pelarut etanol 50%
yaitu sebesar 0,5875%. Nilai yield enkapsulasi terbesar didapatkan pada rasio yeast-kurkumin
3:1 dengan pelarut air, yaitu sebesar 0,5812%, sedangkan nilai yield enkapsulasi
terkecil didapatkan pada rasio yeast-kurkumin 1:1 dengan pelarut etanol 50% yaitu sebesar
0,2922%. Pada hasil analisis, didapatkan bahwa pelarut air memberikan stabilitas cahaya
yang paling bagus dibandingkan dengan etanol 25% dan etanol 50% serta pada profil
pelepasan kurkumin didapatkan bahwa rasio yeast-kurkumin 3: 1 pelarut air lebih baik
profilnya dibandingkan dengan 2:1 pelarut air.
Kata kunci : enkapsulasi, kurkumin, temulawak, yeast
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30534 | DIG - FTI | Skripsi | TK SAL p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain