Computer File
Studi awal sintesis bioetanol dari pati tapioka menggunakan metode sakarifikasi fermentasi simultan yang dikombinasikan dengan high gravity fermentation
Penggunaan sumber energi tidak dapat diperbaharui terus meningkat dari waktu ke waktu sehingga dikhawatirkan terjadinya krisis energi di dunia. Karena itu banyak negara mulai mengembangkan bahan bakar altenatif, salah satunya dengan menciptakan bahan bakar bioenergi seperti bioetanol. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari kecenderungan variasi konsentrasi awal pati tapioka dan variasi konsentrasi enzim glukoamilase terhadap perolehan bioetanol Manfaat dari penelitian ini antara lain untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap bahan bakar altematif bioetanol khususnya dari bahan baku tepung tapioka dan juga memberikan wawasan serta pengetahuan mengenai teknologi pembuatan bioetanol untuk kemudian dapat dikembangkan oleh para ilmuwan maupun industri bioetanol di Indonesia.
Metode yang dilakukan pada penelitian yaitu High Gravity and Simultaneous Saccharification Fermentation (HG-SSF). Proses SSF dilakukan secara simultan di dalam satu reaktor dan dikombinasikan dengan metode High Gravity di mana media fermentasi mengandung glukosa 300 gram per liter padatan terlarut atau lebih. Pada tahap likuifikasi suspensi pati tapioka digelatinasi pada suhu 90°C selama 2 jam dan ditambahkan enzim aamylase (Liquozyme Supra) sebanyak 0,16% (v/b) pati. Tahap sakarifikasi dan fermentasi dilakukan dengan metode HG-SSF di mana enzim glukoamilase (Dextrozyme GA) dan sel ragi Saccharomyces cerevisiae (107 sel/ml) ditambahkan secara bersamaan pada suspensi. Supensi dimasukkan ke dalam laboratory shaker dengan kecepatan 100 rpm selama 5 hari pada suhu 300C. Variasi penelitian meliputi variasi konsentrasi awal pati tapioka 30% (b/v) dan 40% (b/v) serta variasi konsentrasi enzim glukoamilase 34 AGU/g pati; 51 AGU/g pati; dan 103 AGU/g pati. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kadar glukosa dan kadaretanol dengan menggunakan instrumen High Performance Liquid Chromatography (HPLC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses sintesis bioetanol menggunakan metode HG-SSF, penggunaan konsentrasi awal pati tapioka 40%(b/v) menghasilkan perolehan etanol lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi awal pati tapioka 30%(b/v). Selain itu dengan menggunakan metode HG-SSF semakin besar penggunaan konsentrasi enzim glukoamilase maka perolehan etanol semakin tinggi. Konsentrasi awal pati tapioka 40%(b/v) dengan konsentrasi enzim glukoamilase sebesar 103 AGU/g pati menghasilkan konsentrasi etanol akhir dan yield tertinggi berturut-turut sebesar 16,14%(b/v) dan44, 79%(b/b).
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30536 | DIG - FTI | Skripsi | TK SAN s/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain