Computer File
Pengaruh kejenuhan amonium sulfat dan pH larutan pengendap terhadap aktivitas enzim dan kadar protein dalam proses isolasi enzim bromelin dari bonggol buah nanas (Ananas comousus)
Enzim bromelin merupakan salah satu enzim yang berguna untuk memecah prtein menjadi asam amino yang lebih mudah dicema oleh tubuh. Bonggol buah nanas merupakan salah satu bagian buah nanas yang memiliki kandungan enzim bromelin yang tinggi. Pemanfaatan bonggol buah nanas sebagai sumber enzim bromelin masih belum dimanfaatkan secara maksimal padahal kandungan enzom bromelin di dalam bonggol nanas cukup banyak dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber enzim bromelin.
Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu ekstraksi enzim dan pengendapan enzim. Ekstraksi enzim dilakukan dengan cara memblender bonggol buah nanas dengan buffer pengekstrak yaitu buffer phosphate pH 7. Ekstraksi dilakukan secara batch di dalam gelas kimia 250ml. Ekstraksi dilakukan dengan menghaluskan bonggol nanas dengan larutan pengekstrak yaitu buffer phosphate pH 7. Ekstrak enzim kemudian
disimpan di dalam lemari es pada suhu 4 °C. Pada pengendapan enzim digunakan amonium sulfat sebagai garam pengendap dengan variasi kejenuhan 20, 40, 60, 80, dan 100%. Dilakukan pula variasi pH larutan pengendap yaitu pada pH 2, 4, 7, 10, dan 12. Respon yang diteliti meliputi aktivitas enzim dan kadar protein. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan percobaan dua faktorial. Rancangan percobaan dua faktorial digunakan untuk melihat pengaruh kejenuhan amonium sulfat, pH larutang pengendap dan interaksi keduanya. Pengendapan dilakukan dengan menambahkan padatan amonium sulfat ke dalam larutan enzim. Pengendapan dilakukan dalam gelas kimia 1 Oml sambil diaduk dengan menggunakan stirrer selama 45 menit pada temperature ruang.Campuran kemudian dimasukan kedalam lemari es dengan suhu 4 oc selama 24 jam.
Dari hasil analisis varian menunjukan bahwa kejenuhan dan pH larutan pengendap berpengaruh terhadap perolehan nilai uji aktivitas enzim dan juga uji kadar protein. Semakin tinggi kejenuhan amonium sulfat, semakin tinggi nilai aktivitas dan kadar proteinnya, begitu juga dengan kadar protein. Selain itu, dari hasil analisis varian juga menunjukan bahwa interaksi antara kejenuhan amonium sulfat dan pH larutang pengendap
berpengaruh terhadap perolehan nilai aktivitas enzim dan kadar protein. Kondisi pengendapan terbaik pada penelitian ini diperoleh pada pengendapan dengan kejenuhan amonium sulfat 60% serta pH larutan pengendap sebesar 7. Pada variasi ini, nilai aktivitas enzim sebesar 1,135 Unit/mL dan nilai kadar protein sebesar 6,045 mg/mL
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30566 | DIG - FTI | Skripsi | TK ROS p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain