Computer File
Analisa lingkungan dan perumusan strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan: studi kasus pada perusahaan kayu X di Bandung
Indonesia mengalami peningkatan penduduk dan pendapatan per kapitanya. Peningkatan penduduk dan pendapatan per kapita ini memberi pengaruh pada peningkatan salah satu kebutuhan pokok yaitu perumahan. Kenaikan kebutuhan perumahan di Indonesia sebesar 31 juta unit untuk 20 tahun kedepan, dan adanya kenaikan penduduk di kota besar yang semakin cepat. Pulau Jawa sebagai salah satu pulau terpadat penduduknya terkena pengaruh fenomena diatas. Salah satu kota yang terkena pengaruhnya yaitu Bandung. Kayu sebagai salah satu bahan baku pembuatan bangunan terkena dampak dari fenomena ini. Di Bandung sendiri, penggunaan kayu sedang bergeser karena banyaknya permasalahan mengenai kayu yang terjadi di pulau seberang dan juga harganya yang semakin mahal. Karena hal tersebut maka muncullah kayu lokal dan para kontraktor banyak yang menggunakan bahan substitusi lain seperti baja ringan, kusen dari alumunium, yang semula semuanya dibuat dengan menggunakan kayu pulau seberang karena kualitasnya yang bagus. Perusahaan Kayu X yang sudah ada di industri kayu sejak tahun 2003 mulai mengalami kemunduran sejak 3 tahun terakhir. Kemunduran terlihat dari penurunan realisasi penjualan sejak tahun 2012 dan penurunan target penjualan pada tahun 2013-2014. Perusahaan merupakan sumber utama pendapatan pemilik dan keluarga. Oleh karena itu analis tertarik untuk meneliti strategi Perusahaan Kayu X agar kinerja perusahaan meningkat di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini, analis menggunakan metode penelitian studi kasus dengan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan analis ditarik kesimpulan: (1) Kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan dalam 3 (tiga) tahun terakhir antara lain akibat munculnya pemain baru yang mengancam posisi perusahaan. Selain itu dari hasil pengamatan dan diskusi, kinerja non-finansial Perusahaan Kayu X masih belum begitu baik yaitu pada fungsi marketing perusahaan yang hanya dijalankan melalui telepon oleh pemilik. Indikator lain pada kinerja non-finansial yaitu kurangnya produktivitas karyawan perusahaan yang disebabkan oleh rendahnya kompetensi karyawan baik dari skill dan karakter. Ketiga hal tersebut membuat perusahaan tidak mampu bergerak cepat pada industri. (2) Berdasarkan analisis matriks IFE dan EFE, diketahui bahwa kekuatan utama perusahaan adalah memiliki hubungan yang kuat dengan supplier kayu sehingga perusahaan mendapatkan kayu yang berkualitas dan pesanan perusahaan selalu terpenuhi. Namun demikian perusahaan memiliki kelemahan pada bagian marketing yang membuatnya sulit mendapatkan order baru sehingga penjualan selama ini terikat dengan order dari pelanggan lama. Perusahaan pun berada pada lokasi yang lalu lintas jalannya sering macet, sehingga pengiriman kayu tidak tepat waktu atau terlambat beberapa jam. Perusahaan Kayu X menetapkan tujuan perusahaan dan target sesuai dengan faktor eksternal dan internal yang telah dievaluasi. Untuk satu tahun pertama target disesuaikan dengan target penjualan tahun 2014 yaitu sebesar Rp 2,304,403,200. (3) Berdasarkan analisis matriks SWOT dan IE pada akhirnya dirumuskan 2 (dua) strategi alternatif yaitu: Product Development dan Diversification. Setelah dilakukan analisis dan diskusi dengan pemilik dengan menggunakan QSPM, maka alternatif strategi Diversification merupakan pilihan yang lebih menarik. Analis menyarankan kepada Perusahaan Kayu X: (1) Pemilik melakukan bimbingan dan pengarahan kepada seluruh karyawan perusahaan yang ada selama menjalankan strategi diversification. Bimbingan dan pengarahan dari pemilik sangat diperlukan untuk membantu karyawan membiasakan diri dalam implementasi strategi diversification yang akan dijalankan. (2) Perbaikan bertahap dilaksanakan dalam waktu 6 bulan pada data-data informasi yang dimiliki perusahaan dari manual ke sistem, dengan demikian dapat dilakukan kontrol yang lebih baik pada aktivitas perusahaan. (3) Pemilik perusahaan merekrut, menyeleksi, dan menerima staff administrasi bila dimungkinkan. Staff yang di recruit harus memiliki karakter jujur dan loyal terhadap perusahaan. (4) Perusahaan melakukan pelatihan singkat pada staf marketing yang akan di recruit. Proses pelatihan ini penting karena perusahaan akan menjalankan strategi diversification, yaitu kayu untuk konstruksi dan kayu untuk "wood-working".
Kata kunci: analisa lingkungan, perumusan strategi, kinerja, QSPM
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30581 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ YUS a/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain