Computer File
Efektivitas penegakan hukum terhadap penataan pedagang kaki lima dalam mewujudkan ketertiban dan ketentraman umum: studi kasus di Kota Bandung
Arus urbanisasi yang semakin meningkat meyebabkan banyak masyarakat
pedesaan yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Karena sebagian besar
masyarakat pedesaan yang mencari pekerjaan ini memiliki tingkat pendidikan
dan keterampilan yang rendah atau kurang memadai, maka mereka memilih
pekerjaan di sektor infomal yaitu menjadi pedagang kaki lima (PKL). Gambaran
keadaan pedagang kaki lima ini menimbulkan berbagai problema perkotaan di
Kota Bandung antara lain ketidaknyamanan yang dialami para pemakai jalan
karena banyak trotoar dikuasai oleh para pedagang kaki lima, terlihat kumuh dan
tidak berfungsinya fasilitas-fasilitas umum seperti taman, yang digunakan
sebagai tempat berdagang oleh para pedagang kaki lima dan ketidakteraturan
arus lalu lintas. Oleh karena itu, diperlukan adanya peran pemda untuk menata
dan membina PKL. Pedagang Kaki Lima adalah salah satu jenis perdagangan
dalam sektor informal yang merupakan suatu unit produksi dengan modal yang
relatif kecil dengan jiwa wirausaha yang tinggi dan memiliki kegiatan
perdagangan yang bersifat kompleks dengan memberikan masalah baik dari segi
lingkungan, tata ruang, dan lain sebagainya yang terdapat dikota-kota besar di
Indonesia. Faktor lokasi sangat penting dalam menentukan aktifitas dagang dari
pedagang kaki lima tersebut, karena karakteristik pedagang kaki lima sangat
sensitif terhadap lingkungan terutama bagi para pelaku aktifitas dan harus
bersinggungan langsung dengan konsumen.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30686 | DIG - FH | Skripsi | SKP-FH MUN e/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain