Computer File
Perlindungan konsumen mainan buatan Tiongkok yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Mainan merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran bagi tumbuh kembang setiap anak, karena mainan dapat merangsang kreatifitas dan juga mengembangkan kemampuan fisik dan mental yang pastinya diperlukan di kemudian hari oleh anak. Dengan semakin meningkatnya peredaran produk mainan Tiongkok yang tidak memenuhi SNI, maka bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan anak. Penggunaan zat berbahaya dalam memproduksi mainan anak jelas melanggar ketentuan dalam Pasal 4 Undang - Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen terkait dengan hak - hak yang harus diperoleh konsumen terutama hak atas keamanan dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Peredaran mainan Tiongkok ini sudah ada di Indonesia sekitar tahun 2005. Atas kasus beredarnya mainan Tiongkok yang tidak memenuhi SNI ini, pelaku usaha bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkannya, walaupun pelaku usaha belum bisa dituntut secara langsung oleh konsumen karena belum ada Standar Nasional Indonesia (SNI). Pengawasan pemerintah terhadap peredaran mainan Tiongkok sampai saat ini dirasa masih kurang, seharusnya pemerintah membentuk badan independen yang secara khusus menangani dan mengawasi produk mainan. Oleh karena itu, permasalahan ini membuat konsumen belum dapat secara nyata merasakan perlindungan sepenuhnya. Sebab, dalam permasalahan ini yang bertanggungjawab produk mainan yang beredar di pasaran.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp30784 | DIG - FH | Skripsi | SKP-FH BUD p/14 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain