Computer File
Degradasi ligan pada proses penjumputan belerang dari gas bumi
Demi keamanan manusia dan lingkungan, gas hidrogen sulfida (H2S) yang terdapat
dalam gas pengasam di gas bumi perlu dikonversi menjadi komponen yang lebih aman, yaitu
berupa padatan belerang unsur. Nisbah H2S/C02 gas bumi di Indonesia umumnya rendah,
sehingga menjadikan proses redoks sebagai salah satu teknologi penjumputan belerang yang
paling cocok untuk mengolah gas bumi di Indonesia. Pada proses redoks ini, kompleks yang
umum digunakan adalah logam besi (Fe) dengan ligan EDT A ( ethylenediaminetetraacetic
acid) atau NTA (nitrillotriacetic acid). Permasalahan yang dihadapi adalah kompleks FeEDTA
dan Fe-NTA yang mudah terdegradasi, sehingga biaya produksi menjadi tinggi. Untuk
menangani masalah tersebut, diperlukan kompleks yang baru yang lebih murah, memiliki
kemampuan oksidasi yang lebih tinggi, dan memiliki laju degradasi yang lebih lambat atau
kurang lebih sama.
Dalam penelitian ini, padatan Na2S digunakan sebagai sumber sulfida. Kompleks
pengganti yang akan diuji adalah mangan glukonat. Konsentrasi logam transisi yang akan
digunakan adalah 100 mmol/liter sedangkan konsentrasi Na2S adalah 5 mmol/liter setiap satu
jam reaksi. Penelitian ini dilakukan dengan variasi logam, ligan, pH, dan nisbah konsentrasi
logam transisi terhadap ligan yang bertujuan untuk menentukan ketahanan degradasi ligan
dari beberapa jenis kompleks dalam proses oksidasi Na2S. Variasi kompleks meliputi MnGlukonat,
Fe-Glukonat, Cu-Glukonat, Fe-NT A, dan Fe-EDTA; penelitian dilakukan pada pH
6,5-13; dan nisbah konsentrasi logam transisi/ligan transisi 1:2 dan 1:8. Analisis dalam
penelitian ini dilakukan menggunakan metode HPLC.
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa selama 100 jam waktu percobaan kompleks
mangan glukonat dengan nisbah logam terhadap ligan (NLL) 1:8 pada pH 13 terdegradasi
sebanyak 19,41% dari kondisi mula-mula. Untuk kompleks Fe-NTA dengan NLL 1:2 pada
pH 6,5 dalam waktu yang sama telah terdegradasi hingga 25% dari kondisi mula-mula. FeNTA
dengan NLL 1:8 lebih lambat mengalami degradasi dibandingkan dengan kompleks
yang sama dengan NLL 1:2. Ligan glukonat dari kompleks yang menggunakan logam transisi
mangan lebih mudah terdegradasi dibandingkan dengan logam besi dan tembaga pada saat
menggunakan ligan glukonat dengan perbandingan konsentrasi 1:8 pH 13 yang sama. Nilai
pH optimum yang diperoleh dengan NLL yang sama untuk Fe-NT A, yaitu pH 6,5 dan untuk
Fe-EDTA, yaitu pH 6,5.
Kata kunci : degradasi, hidrogen sulfida, kompleks, penjumputan, redoks
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31284 | DIG - FTI | Skripsi | TK OLI d/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain