Computer File
Model asesmen maturitas manajemen risiko untuk organisasi pengguna jasa konstruksi pemerintah
Pengguna jasa memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan suatu proyek konstruksi. Pendapat tersebut juga
seharusnya berlaku untuk Kementerian Pekerjaan Umum. Sebagai organisasi
pengguna jasa terbesar di pasar konstruksi nasional, setiap tahunnya Kementerian
Pekerjaan Umum mengelola sejumlah besar proyek rekayasa dan konstruksi mulai
dari skala kecil hingga mega proyek. Unit keja pemerintah yang bertanggung
jawab di bawah Kementerian PU perlu untuk mengidentifikasi, menilai, dan
mengatasi setiap peristiwa yang dapat mengganggu proyek, sehingga memastikan
seluruh proyek memenuhi scope of work dalam lingkup waktu dan anggaran yang
telah ditentukan. Mengintegrasikan kegiatan manajemen risiko ke dalam struktur
tata kelola organisasi demikian penting. Terdapat banyak penelitian mengenai
manajemen risiko pada proyek konstruksi, tetapi hanya beberapa yang ditujukan
untuk mengukur tingkat maturitas manajemen risiko untuk organisasi pengguna
jasa konstruksi pemerintah terutama di Indonesia. Penelitian ini melibatkan para
pengambil keputusan dari Kementerian dengan menggunakan metoda Delphi
untuk menghasilkan 34 atribut pengukuran tingkat maturitas manajemen risiko
organisasi, yang diklasifikasikan kedalam empat kategori : Budaya Organisasi,
Proses Manajemen Risiko, Sumber Daya Manajemen Risiko, dan Pelaksanaan
Manajemen Risiko. Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menetapkan
bobot kepentingan relatif atribut tersebut dengan hasil kategori Budaya Organisasi
menempati urutan pertama dengan bobot 32% dari total 100% sementara tiga
kategori atribut yang lain memiliki bobot hampir seragam. Sebuah sistem
penilaian dari 0 sampai 100 dibuat untuk membagi tingkat maturitas organisasi
kedalam empat tingkatan Naive (0-24), Novice (25-49), Normalized (50-74), atau
Managed (75-100). Model ini diharapkan dapat membantu organisasi pengguna
jasa untuk memahami tingkat maturitas mereka, mengidentifikasi area yang perlu
ditingkatkan dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Berdasarkan uji
coba pada salah satu unit kerja pemerintah, model ini terbukti dapat dipergunakan
dan cukup praktis.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
tes1618 | T/DIG - PMTS | Tesis | TES-PMTS TAU m/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain