Computer File
Pendekatan value chain pada penjualan reguler dan konsinyasi pada Perusahaan Kerajinan Kulit Edme
Seiring perkembangan zaman, penggunaan smartphone di dunia berkembang dengan sangat pesat. Hal ini disebabkan oleh tingginya akan kebutuhan komunikasi, akses informasi, dan hiburan yang terpenuhi dengan smartphone. Indonesia akan melampaui 100 juta pengguna smartphone aktif pada tahun 2018, menjadikannya negara dengan populasi pengguna smartphone terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Penetrasi smartphone yang kuat di Indonesia menjadi pertanda baik untuk pertumbuhan usaha penjualan aksesoris smartphone khususnya casing. EDME merupakan sebuah bisnis rumahan yang bergerak di industri kerajinan kulit. Fokus utama produk EDME adalah casing handphone untuk merek iphone dengan bahan dasar kulit ikan tilapia, ular air, dan ular piton. Sistem penjualan yang dilakukan oleh EDME adalah penjualan regular secara online melalui media sosial lnstagram dan Facebook. Lalu, melebarkan sistem penjualannya melalui konsinyasi ke beberapa website penjualan yaitu: (1) localbrand, (2) roxalne, (3) shopdeca, dan (4) zalora. Berdasarkan data penjualan
selama periode Januari sampai Agustus tahun 2015 ditunjukkan hasil penjualan regular
lebih baik yaitu sebesar Rp. 27.797.080 dibandingkan dengan penjualan konsinyasi yang
hanya sebesar Rp. 6.295.200. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas - aktivitas yang memberikan nilai dari analisis value chain dan virtual value chain.
Porter (1985:36) memperkenalkan model generik rantai nilai merupakan sebuah rangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan berhubungan dengan seluruh aktivitas perusahaan. Porter mengelompokkan aktivitasnya ke dalam dua kelompok yaitu aktivitas utama (primary activity) terdiri dari inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing and sales, dan services. Perusahaan juga melaksanakan aktivitas pendukung (support activity) terdiri dari procurement, technology development, human resource management, dan firm's infrastructure. Menurut Fitzsimmons (2011 :51), untuk membangun suatu strategi yang menggabungkan physical value chain dengan virtual value chain dalam
menciptakan keunggulan kompetitif terdapat empat tahapan yang dilalui yaitu new
processes, new knowledge, new products, dan new relationships. Metoda penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif meliputi gambaran umum objek penelitian, lokasi dan proses produksi, sistem pemasaran produk dan proses penjualan. Sedangkan, data kuantitatif berupa jumlah produksi, jumlah pemasok dan jumlah distributor. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur dan observasi langsung.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: keseluruhan perbandingan kekuatan antara penjualan regular dan setiap situs konsinyasi yang mengarahkan pada sisi positif yaitu suatu kekuatan yang lebih memudahkan dan menguntungkan perusahaan dari segi biaya maupun keefektifan kerja perusahaan. Hasil dari total kekuatan yang dimiliki oleh masing - masing sistem penjualan EDME menunjukan total terkecil ada pada pihak konsinyasi localbrand dan shopdeca yaitu 3 dan 4 pain dibandingkan dengan total kekuatan pada penjualan regular, zalora, dan roxalne yaitu 8, 7, dan 5 pain. Dapat diputuskan jika perusahaan EDME perlu menghentikan penjualannya pada pihak konsinyasi localbrand dan shopdeca. Terlebih lagi dilihat dari pendapatan bersih yang didapat selama periode Januari sampai Agustus 2015 yang tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut perumusan strategi yang perlu diterapkan oleh perusahaan dalam aktivitasnya pada penjualan produk baik secara reguler maupun konsinyasi yaitu product differentiation dengan penambahan varian jenis kulit yang tidak umum lainnya, image differentiation dengan mengkomunikasikan merek EDME sebagai produser casing kulit yang prestige melalui sebuah slogan, customizing the standard product dengan menawarkan produk yang dapat dikustom desain khusus, dan reducing perceived risk dengan memberikan informasi tambahan yang ditaruh di dalam kemasan produk.
Kata kunci: value chain, virtual value chain, strategi
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31567 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ LAU p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain