Computer File
Peranan operational activity-based management dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi (studi kasus pada PT Chitose Internasional Tbk)
Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai melambat dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Industri furnitur merupakan salah satu dunia bisnis yang persaingannya cukup ketat. Terdapat banyak perusahaan yang bergelut dalam industri furnitur, salah satunya adalah PT Chitose Internasional Tbk yang merupakan salah satu perusahaan dengan pangsa pasar yang cukup besar dalam industri furnitur. Oleh karena itu, ditengah persaingan bisnis yang ketat tersebut, perusahaan harus dapat meningkatkan kepuasan konsmnen tanpa mengurangi tingkat kualitas produk agar market share perusahaan tidak turun. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi biaya produksi. Dengan adanya sistem perhitungan biaya yang lebih baik, yaitu activity-based costing system, maka informasi biaya yang diperoleh akan lebih akurat guna pengambilan keputusan oleh manajer. Selain itu, dengan perusahaan melakukan aktivitas operasinya dengan benar maka permintaan akan sumber daya menjadi lebih efisien sehingga biaya produksi perusahaan pun menjadi lebih efisien. Pendekatan tersebut disebut juga dengan operational activity-based management. Metode yang digunakan untuk menemukan data atau fakta yang diperlukan untuk dapat membahas masalah dan mencari solusi dari permasalahan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis merupakan suatu metode yang mengkaji masalah dengan cara mengmnpulkan, mendeskripsikan, dan menganalisis data baik dari literatur maupun dari lapangan yang kemudian dapat ditarik kesimpulan. PT Chitose Internasional Tbk sudah menggunakan activity-based costing system dalam membebankan biaya produksinya terhadap produk. Akan tetapi, karena keterbatasan data yang dimiliki oleh penulis, maka data tersebut tidak dapat diperoleh sehingga penulis melakukan perhitungan pembebanan biaya produksi perusahaan terhadap aktivitas dengan menggunakan activity-based costing system. Kemudian, penulis mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas produksi perusahaan menjadi value-added activities, non-value-added
activities, gray area activities, bottleneck activities, dan non-bottleneck activities. Aktivitasaktivitas yang diklasiftkasikan menjadi non-value-added activities yaitu aktivitas quality control untuk proses chrome plating, aktivitas quality control untuk proses powder coating, dan aktivitas menyimpan WIP di gudang WIP. Aktivitas yang diklasifikasikan menjadi gray area activities yaitu aktivitas storage dan aktivitas yang diklasifikasikan menjadi bottleneck activities yaitu aktivitas assembling. Sedangkan aktivitas-aktivitas produksi perusahaan yang lainnya diklasifikasikan menjadi value-added activities dan non-bottleneck activities. Dengan menerapkan operational activity-based management di perusahaan maka efisiensi biaya produksi dapat ditingkatkan dengan melakukan tindakan-tindakan perbaikan untuk non-value-added activities, gray area activities, dan bottleneck activities. Tindakan-tindakan perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan terdiri dari mengurangi kegiatan pada aktivitas-aktivitas sebelum aktivitas assembling (tindakan perbaikan jangka pendek yang dilakukan untuk mengubah bottleneck activities menjadi non-bottleneck activities dan mengeliminasi non-value-added activities), melakukan aktivitas assembling tambahan di perusahaan (tindakan perbaikanjangka panjang yang dilakukan setelah tindakan tindakan jangka pendek dilaksanakan), melakukan tindakan perbaikan di bagian proses pencucian produk setengah jadi pada aktivitas chrome plating (tindakan perbaikan untuk mengurangi tingkat kegagalan dan dalam jangka panjang dapat mengeliminasi non-value-added activities), menyimpan produk jadi untuk safety stock di distributor-distributor perusahaan dan menyimpan produk jadi untuk permintaan musiman di gudang perusahaan (tindakan perbaikan yang dilakukan untuk gray area activities).
Kata kunci: biaya produksi, activity-based costing, bottleneck activities, operational activitybased management, efisien.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31597 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SAN p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain