Computer File
Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) serta pengaruhnya terhadap tingkat kecelakaan pada proyek konstruksi
Keselamatan dan Kesehata Kerja (K3) bukanlah hal yang bam dalam dunia proyek konstruksi. Selain faktor biaya, mutu, dan waktu, faktor K3 kini telah mendapat perhatian khusus untuk dilaksanakan. Aspek-aspek K3 selayaknya diterapkan dengan sebuah sistem manajemen yang menjamin pelaksanaan penerapan K3 itu sendiri. Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) di Indonesia telah diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuan dibuatnya peraturan ini tentu untuk meminimalkan tingkat kecelakaan yang terjadi termasuk pada proyek konstruksi. Penelitian dilakukan pada proyek konstruksi di Kota Bandung yang dilaksanakan oleh kontraktor kualifikasi kecil, menengah, atau pun besar. Hasilnya, tingkat penerapan SMK3 pada seluruh proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor kecil dan menengah masih berada pada level rendah dan berdasarkan analisis statistik, SMK3 berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 50 tahun 2012 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap angka kecelakaan pada kontraktor kecil dan menengah. Meski begitu, hasil ini tidak bisa diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan antara penerapan SMK3 dengan tingkat kecelakaan karena penelitian melibatkan sampel yang terbatas dan tidak mengukur faktor lainnya yang mungkin memiliki andil dalam pengaruh tingkat kecelakaan.
Kata kunci: Keselamatan dan kesehatan kerja, sistem manajemen K3, tingkat penerapan, tingkat kecelakaan
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31785 | DIG - FTS | Skripsi | MRK GUN p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain