Computer File
Efektivitas lubang resapan biopori (LRB) dalam mereduksi limpasan permukaan di Kota Baru Parahyangan
Pengembangan kawasan permukiman di perkotaan seringkali berhadapan pada masalah perubahan tata guna lahan. Adanya perubahan tata guna lahan akan berdampak pada meningkatnya limpasan permukaan dan mengurangi volume air yang meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi dan perkolasi. Konsekuensinya adalah terjadi masalah genangan serta menipisnya ketersediaan air tanah yang memiliki peranan penting sebagai bahan baku air untuk kebutuhan manusia dan menjaga keseimbangan volume air tanah. Upaya yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan volume air tanah adalah dengan merencanakan sistem drainase berwawasan lingkungan, salah satunya dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB).
Kegiatan konservasi air tanah dengan membuat LRB sudah dilakukan di Kota Baru Parahyangan sejak tahun 2009. Bagian dari Kota Baru Parahyangan yang dipilih sebagai lokasi studi adalah Tatar Ratnasasih dengan jumlah LRB eksisting sebanyak 1920 titik.
Perangkat lunak MODFLOW-2000 digunakan untuk memodelkan Tatar Ratnasasih pada kondisi sebelum dan setelah dibuat LRB. Perhitungan curah hujan rencana periode ulang 2 tahun dengan analisis frekuensi menghasilkan nilai sebesar 69,5 mm. Pemodelan dilakukan pada daerah tangkapan seluas 933,75 m2. Volume hujan yang terjadi adalah 64,01 m3 dengan volume limpasan sebesar 42,04 m3 pada kondisi sebelum ada LRB dan 35,55 m3 pada kondisi setelah ada LRB. Hasil pemodelan menunjukkan adanya pengaruh LRB terhadap volume limpasan. Dengan adanya LRB, limpasan di Tatar Ratnasasih dapat direduksi sebesar 15,44%.
Kata kunci : keseimbangan volume air tanah, konservasi air tanah, lubang
resapan biopori, sistem drainase berwawasan lingkungan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31837 | DIG - FTS | Skripsi | TSDA SUG e/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain