Computer File
Proporsi arsitektur candi di Jawa studi pada tampak muka
Proporsi merupakan salah satu elemen arsitektur yang berpengaruh pada estetika. Bangunan representatif atau yang mewakili suatu zaman, tentu memiliki proporsi tertentu yang menjadi patokan atau aturan dalam membangun sebuah candi. Patokan atau pedoman ini yang
merupakan tujuan dari penelitian ini. Dengan mengetahui pedoman ini, maka dapat diketahui budaya yang berupa kearifan lokal dalam membangun sebuah bangunan publik.
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Parmono Atmadi, seorang profesor Arsitektur di Universitas Gajah Mada Yogjakarta. Penelitian beliau yang dirangkum dalam buku ‘Some Architectural Design Principles of Temples in Java’ membahas tentang bangunan yang ada pada relief Candi Borobudur. Beliau mengelompokkan candi-candi tersebut sesuai jumlah ruang yang ada pada suatu candi dan menghitung proporsi-proporsi pada masing-masing kelompok
tersebut. Hasilnya beliau bandingkan dengan candi-candi yang tersebar di P. Jawa. Hasil dari penelitian Parmono Atmadi ini berupa kumpulan perbandingan komponen-komponen candi yang diantaranya ialah kaki, badan, dan atap candi berdasarkan kelompok candi yang sesuai jumlah ruang tadi. Selain berpatok pada penelitian beliau, pada penelitian ini juga dibantu dengan sejumlah teori proporsi dari beberapa tokoh terkemuka yang telah menyatakan teori tentang proporsi. Penelitian ini juga mengacu sedikit kepada teori manasara, yaitu teori yang membahas arsitektur candi di India. Parmono Atmadi pun menyinggung sedikit tentang teori ini, namun hanya sebagai pedoman dalam pengelompokkan candi.
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif-kuantitatif. Hal ini disebabkan karena tidak adanya ukuran metric pada zaman itu, sehingga sulit untuk menyatakan dalam bentuk satuan metris seperti yang umum digunakan pada zaman sekarang. Kuantitatif digunakan karena pada penelitian ini karena hasil berupa kumpulan angka hasil perbandingan variable yang satu dengan yang lain. Variable bebas pada penelitian ini antara lain ialah lebar dan tinggi kaki, badan, atap candi, tinggi dan lebar pintu, serta tinggi keseluruhan candi. Masing-masing variable ini diukur (dalam skala cm) dan kemudian dibanding-bandingkan dengan masing-masing variable lainnya sehingga didapat perbandingan antar satu variable dengan semua variable lainnya. Setelah itu, hasil pada satu candi itu dibandingkan dengan candi-candi lain yang termasuk sampling pada penelitian ini. Terakhir, dapat ditarik kesimpulan berupa prinsip-prinsip proporsi candi. Yang dimaksud dengan prinsip ini ialah perbandingan yang pada seluruh candi hampir serupa atau mirip angkanya(konsisten). Angka-angka perbandingan ini dirangkum dalam bentuk tabel sehingga mempermudah membandingkan antar candi.
Hasil temuan yang didapat dari penelitian ini menunjukkan adanya beberapa prinsip atau konsistensi hasil perbandingan antar seluruh candi. Hal ini secara hipotesis memperkuat pernyataan Parmono Atmadi bahwa adanya patokan atau pedoman atau prinsip dalam membangun candi. Namun hasil yang ditemukan ini belum dapat mendukung secara pasti pernyataan beliau, karena studi dilakukan hanya pada tampak muka saja. Bila dapat ditemukan juga konsistensi pada tampak samping dan hasilnya serupa, maka dapat disimpulkan bahwa memang ada prinsip-prinsip dalam membangun candi secara universal.
Kata Kunci : Proporsi, Candi, Perbandingan, Pedoman
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp31912 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA1 CAH p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain