Computer File
Eksistensi jaringan Islam liberal sebagai gerakan sosial dalam penyebaran gagasan Islam liberal di Indonesia
Globalisasi yang diakibatkan oleh persaingan antara peradaban Islam dan Barat
telah mendorong arus budaya global serta memicu kelahiran kekuatan yang
mengandalkan identitas. Kekuatan identitas tersebut menguat di negara-negara maju
maupun berkembang termasuk Indonesia. Walaupun mayoritas masyarakat Indonesia
adalah Muslim, namun faksi-faksi didalam gerakan Islam di Indonesia sangat berbeda
terutama pada saat reformasi dimulai yang memberikan ruang gerak bagi kelompokkelompok
Islam semakin luas. Oleh karena itu konflik diantara mereka sulit untuk
dihindari. Terutama pada saat munculnya gerakan Islam yang menjadi lawan dari
Islam fundamentalis, yaitu gerakan Islam liberal. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana eksistensi kelompok aliran Islam liberal dalam
menyebarkan gagasan-gagasannya pada skala nasional yaitu Indonesia mayoritas
masyarakatnya adalah muslim dengan dogmatisme. Peneliti menggunakan studi kasus
eksistensi Jaringan Islam Liberal (JIL) sebagai kelompok gerakan sosial dalam
penyebaran gagasan Islam liberal di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan teori utama yaitu teori gerakan sosial. Teori tersebut
menekankan pada pembentukan gerakan sosial. Kemudian, teori deprivasi relatif yang
menjelaskan bahwa seseorang merasa kecewa karena adanya kesenjangan antara
harapan dan kenyataan. Perasaan deprivasi tersebut sedikit banyak mampu memicu
para aktor perubahan sosial untuk bergerak dan membentuk sebuah kelompok yang
bertujuan melakukan sebuah gerakan sosial.
Penelitian ini menemukan bahwa kehadiran berbagai macam wajah pergerakan
Islam di dunia sebagai dampak globalisasi telah memberikan dinamika perjuangan
pergerakan Islam. Di tingkat global terdapat empat aliran Islam yang cukup memberi
pengaruh terhadap kelahiran kelompok pergerakan Islam. Yaitu, Islam tradisionalis,
liberalis, modernis, dan fundamentalis. Aliran-aliran tersebut masing-masing
memiliki misi yang berbeda sehingga menjadi tantangan bagi umat muslimdi seluruh
dunia. Di Indonesia, salah satu kelompok penganut aliran liberalis yang cukup
kontroversial selepas masa reformasi adalah Jaringan Islam Liberal. Dalam
menyebarkan gagasannya, JIL memiliki empat agenda yaitu politik, toleransi agama,
emansipasi wanita, dan kebebasan berekspresi. Selama perjalanannya, JIL mengalami
dinamika politik yang mempengaruhi eksistensinya, berupa tantangan yang terutama
berasal dari aspek sosial berbentuk kecaman dan penolakan dari masyarakat hingga
pelarangan penyebaran paham liberalisme. Namun, eksistensi JIL di Indonesia dapat
terus bertahan dikarenakan adanya peluang dari segi legalitas, politik, dan dukungan
internasional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32172 | DIG - FISIP | Skripsi | HI ISN e/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain