Computer File
Usulan manajemen persediaan yang sebaiknya diterapkan untuk produk makanan hewan peliharaan nutri source pada perusahaan 41 Petshop Bandung
Beberapa tahun ini pennintaan masyarakat akan hewan pe1iharaan yang semakin meningkat menyebabkan industri-industri yang berkaitan dengan hewan peliharaan ikut berkembang. Kota Bandung merupakan kota dengan populasi anjing dan kucing peliharaan terbesar di Indonesia pada tahun 2010, karena iklim di Kota Bandung dinilai baik untuk pertumbuhan hewan peliharaan. Kebanyakan masyarakat memelihara hewan peliharaan dengan alasan dapat membawa suasana yang berbeda dan memberikan dampak positif bagi keluarga. Keberadaan persediaan tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Disatu pihak persediaan dianggap sebagai beban, namun dilain pihak persediaan diperlukan untuk menjamin kelancaran pemenuhan pennintaan. Oleh karena itu, persediaan perlu direncanakan sebaik-baiknya. Pada prinsipnya, persediaan merupakan suatu sumber daya yang menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut, proses distribusi atau pemasaran. Persediaan biasanya dapat berupa bahan baku (raw material), barang setengah jadi (work in process), dan barang jadi (finished goods). Dalam penerapan EOQ (Economic Order Quantity), penulis harns mengetahui ilmu tentang persediaan beserta tujuan, macam jenis, dan biaya yang mempengaruhi persediaan tersebut. Langkah selanjutnya meliputi pemilahan jenis barang dengan metode ABC Analysis seperti yang dijelaskan sebelumnya, kemudian penulis akan membandingkan metade EOQ dengan metode yang digunakan oleh perusahaan saat ini. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif, yaitu metode untuk mengetahui dan mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Perusahaan 41 Petshop merupakan sebuah toko yang menyediakan makanan dan perlengkapan hewan peliharaan. Seiring berkembangnya perusahaan 41 Petshop, maka jumlah persediaan di perusahaan 41 Petshop menjadi semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan timbulnya biaya persediaan yang berlebih untuk makanan hewan perliharaan tertentu dikarenakan tidak digunakannya perencanaan persediaan barang yang baik. Perusahaan 41 Petshop belum memiliki standardisasi sistem yang mengatur penetapan jumlah barang yang harus dipesan agar perusahaan tidak mengalami kerugian dari segi biaya. Perusahaan 41 Petshop hingga saat ini memiliki 15 supplier tetap, tetai penulis hanya memilih produk yang dipasok PD. HHI menggunakan analisi ABC. Setelah melakukan perhitungan metode EOQ, total biaya pemesanan dan total biaya penyimpanan dapat diketahui untuk setiap jenis barang dan dapat diketahui total biaya persediaannya. Kemudian penulis membandingkan antara perhitungan total biaya persediaan sebelum dan sesudah penggunaan metode EOQ. Dari hasil perhitungan, didapatkan total biaya persediaan adalah sebesar Rp51.999.713,00 dan dengan metode EOQ, didapatkan total biaya persediaan sebesar Rp37.21O.527,00. Maka dari itu, perusahaan 41 Petshop disarankan menggunakan metade EOQ karena dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan persediaan, selain itu perusahaan 41 Petshop juga dapat mengetahui jumlah pemesanan optimal, frekuensi pemesanan optimal, titik pemesanan kembali, dan jumlah persediaan yang dibutuhkan agar tidak terjadi kehabisan barang.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32246 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ PHE u/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain