Computer File
Penerapan material requirements planning dalam perusahaan brewdische
Brewdische merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang busana. Brewdische memproduksi berbagai macam jenis pakaian mulai dari T-Shirt, jaket, kemeja, celana jeans, celana cargo, hingga aksesoris seperti gelang dan topi. Perusahaan ini mengalami masalah pada bagian perencanaan bahan baku yang tidak terstruktur dan tidak terukur. Akibatnya perusahaan tidak mengetahui seberapa besar tingkat persediaan yang dimiliki pada saat kegiatan produksi akan dilakukan sehingga kerap terjadi keterlambatan waktu produksi yang berujung pada kehilangan penjualan. Dalam penentuan waktu pemesanan dan kuantitas pemesanan, perusahaan selama ini masih menggunakan perhitungan berdasarkan asumsi pekerja bagian produksi. Oleh karena itu, penulis ingin menerapkan suatu sistem yang dapat membantu perusahaan dalam merencanakan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi.
Pada penelitian ini, penulis ingin mengusulkan kepada perusahaan suatu sistem yang bernama Material Requirements Planning (MRP) untuk menjalankan fungsi perencanaan bahan baku yang dapat dilakukan perusahaan karena input yang dibutuhkan sistem ini ada pada perusahaan. Penulis berupaya mengusulkan sistem ini dengan menerapkan teknik Lotfor-Lot pada penghitungannya. Pemakaian sistem MRP ini akan diterapkan khususnya untuk tiga produk utama pada Brewdische yaitu celana jeans, celana cargo, dan jaket jeans. Dalam penerapan MRP, diperlukan tiga input utama yaitu Master Production Schedule, Bill of Materials, dan Inventory Status File. Dari ketiganya, dapat ditentukan seberapa besar kebutuhan bahan baku dan kapan bahan baku tersebut dibutuhkan. Setelah menentukan kebutuhan bahan baku, selanjutnya akan ditentukan seberapa besar pembelian bahan baku dan kapan bahan baku yang dipesan akan dibeli. Dasar pertimbangan dalam perhitungan sistem MRP adalah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan dari bahan baku itu sendiri. Biaya-biaya tersebut akan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan sebelum sistem MRP diterapkan.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Data awal diperoleh dengan cara melakukan observasi atau pengamatan langsung karena sehubungan dengan objek penelitian adalah perusahaan yang dimiliki oleh penulis penelitian ini sendiri.
Setelah dilakukan penelitian dan dibandingkan antara kebijakan yang diterapkan selama ini di perusahaan dengan menggunakan sistem Material Requirements Planning (MRP), peneliti mendapat hasil bahwa dengan penerapan sistem ini perusahaan dapat meningkatkan tingkat efektivitas dan efisiensi pada proses produksi.
Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa perusahaan sering kali mengalami hambatan pada proses produksi karena kehabisan persediaan yang juga memengaruhi tingkat penjualan yang diharapkan. Di samping itu penulis juga menyarankan perusahaan untuk menggabungkan tanggal pemesanan bahan baku per bulan sesuai dengan kuantitas per bulan dari hasil perhitungan MRP. Hal ini disebabkan karena dengan menggabungkan tanggal pemesanan tersebut, perusahaan dapat meminimalisir biaya pemesanan yang timbul setiap bulannya. Dengan begitu, hasil dari penelitian ini adalah dengan diterapkannya sistem MRP, biaya dapat diminimalisir dari yang sebelumnya Rp. 19.113.724,- menjadi Rp. 103.863,- . Perubahan biaya yang cukup besar ini karena penulis mengasumsikan kehilangan penjualan sebesar Rp. 19.200.000,- akan berubah menjadi pendapatan sehingga tidak diperhitungkan dalam biaya. Selain itu, perusahaan juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kehilangan penjualan yang diakibatkan karena tidak tersedianya bahan baku saat proses produksi akan dilakukan. Namun di samping itu, perusahaan juga disarankan untuk melakukan pelatihan terlebih dahulu kepada tenaga kerja internal untuk mempelajari dan memahami mengenai sistem MRP.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32281 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ PRA p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain