Computer File
Peran capacity based costing dalam upaya pengambilan keputusan pembelian mesin baru dan penentuan tarif fixed manufacturing overhead costs : studi kasus pada PT Filamenindo Lestari Textile
Indonesia harus bersiap untuk bersaing dengan negara-negara lain di Asean Econmnic
Community ( AEC ) 2015. Indonesia memiliki banyak indutri yang berpotensi untuk bisa bersaing dengan negara lain, contohnya industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Industri kreatif di bidang fashion merupakan salah satu bisnis yang sedang berkembang dan menguntungkan saat ini. Meningkatnya permintaan pada produk tekstil menuntut perusahaan agar bisa memproduksi lebih banyak produk tektil. Membeli mesin baru merupakan alternatif yang akan dilakukan oleh perusahaan guna menambah kapasitas produksi dan efisiensi biaya. Penelitian ini dimulai dari bulan Februari 2015 hingga Mei 2015. Data tahun 2014 dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara dengan pihak perusahaan PT Filamenindo Lestari Textile dan melakukan observasi di pabrik untuk mengetahui proses produksi yang berjalan di perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan mengalami kekurangan mesin tenun (weaving). Sedangkan, rata-rata peningkatan permintaan yang dialami oleh perusahaan yaitu sebanyak 250.000 meter kain per bulan. Hal tersebut merupakan kesempatan baik bagi perusahaan untuk bisa mendapatkan keuntungan lebih. Oleh karena itu, perusahaan
berencana untuk tetap menggunakan mesin lama dan menambah beberapa unit mesin
weuving baru agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Perhitungan fixed manufacturing
overhead costs, perusahaan menggunakan practical capacity sebagai denominator level. Penulis menarik kesimpulan bahwa tarif fixed manufacturing overhead costs
setelah membeli mesin baru menghasilkan angka yang lebih efisien dibandingkan dengan tarif mesin lama. Tarif fixed manufcturing overhead costs mesin lama yaitu Rp. 2,49/pick, sedangkan tarif setelah ada mesin baru adalah Rp.1 ,42/pick. Jika menghitung menggunakan theoretical capacity, perusahaan disarankan membeli 27 mesin. Sedangkan jika menggunakan practical capacity. perusahaan disarankan membeli 32 mesin. Namun, jika perusahaan menggunakan normal capacity utilization, perusahaan disarankan membeli 39 mesin.
Kata kunci: kapasitas, capital investment, tarif fixed manufacturing overhead costs.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32304 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ALI p/15 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain