Computer File
Pengaruh opini audit tahun sebelumnya, kualitas audit, dan audit lag terhadap pemberian opini going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Berkembangnya dunia bisnis pada era globalisasi menyebabkan kondisi perekonomian suatu negara terus berubah. Perkembangan bisnis ini dapat mempengaruhi perekonomian baik secara positif maupun negatif. Penurunan kondisi perekonomian suatu negara akan menyebabkan kinerja perusahaan juga menurun. Hal ini akan mengakibatkan terancamnya kelangsungan hidup perusahaan tersebut dan memunculkan potensi likuidasi ataupun kebangkrutan. Pemberian opini going concern menjadi penting, mengingat banyaknya pihak yang menggunakan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Untuk memberikan opini going concern, auditor diwajibkan untuk mempertimbangkan bukti-bukti yang menimbulkan keraguan mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Terdapat tiga faktor nonkeuangan yang akan diteliti terhadap kaitannya dengan pemberian opini going concern, yaitu opini audit tahun sebelumnya, kualitas audit, dan audit lag. Perusahaan yang mendapatkan opini going concern pada tahun sebelumnya harus menunjukkan peningkatan kondisi yang signifikan. Maka, besar kemungkinannya perusahaan yang telah mendapatkan opini going concern pada tahun sebelumnya untuk memperoleh opini itu kembali pada tahun berikutnya, karena sulit untuk meningkatkan kondisi perusahaan setelah mengalami keterpurukan. Auditor berskala besar yang termasuk ke dalam big four akan mengeluarkan laporan audit yang lebih berkualitas dan lebih teliti dalam melakukan proses audit sehingga terancamnya kelangsungan usaha perusahaan dapat lebih terdeteksi, karena reputasinya lebih dipertaruhkan dibandingkan dengan auditor yang tidak termasuk big four. Audit lag adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal diterbitkannya laporan keuangan auditan (Tuanakotta, 2011:236). Audit lag dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti rendahnya pengendalian internal, atau laporan keuangan yang kurang berkualitas. Masalah-masalah tersebut akan membuat risiko audit lebih tinggi sehingga auditor harus melakukan lebih banyak kegiatan audit. Semakin panjangnya jarak waktu ini dapat menjadi indikasi adanya masalah dalam proses audit, dan membuat kemungkinan perusahaan mendapat opini audit modifikasi semakin besar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypotheticodeductive method, yang dilakukan dengan menguji hipotesis yang telah dibentuk. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan analisis regresi logistik yang menggunakan software IBM SPSS, karena variabel terikat bersifat dikotomus atau binary, dan variabel bebas terdiri dari kombinasi antara metrik dan nonmetrik. Hasil dari analisis regresi logistik yang dilakukan adalah opini audit tahun sebelumnya memiliki pengaruh yang signifikan, sedangkan kualitas audit dan audit lag tidak berpengaruh terhadap pemberian opini going concern. Meskipun demikian, secara bersamasama, ketiga variabel bebas tersebut berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini going concern. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat dilakukan menggunakan data dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, variabel bebas dapat diperluas dengan menggunakan faktor keuangan dan juga nonkeuangan, serta menggunakan data dari perusahaan yang tidak hanya bergerak di industri manufaktur.
Kata kunci: opini audit, going concern, kualitas audit, audit lag
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32317 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SUK p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain