Computer File
Integrasi perbankan di ASEAN-5
ASEAN telah menyepakati untuk melakukan integrasi ekonomi dengan membentuk AEC. AEC membutuhkan integrasi keuangan. Integrasi keuangan dicapai antara lain lewat integrasi perbankan. Untuk melakukan integrasi perbankan, hambatan masuk terhadap bank-bank asing (bank berbasis ASEAN) di perbankan ASEAN harus dihilangkan. Namun sampai saat ini, masih terdapat beberapa negara di ASEAN yang tetap membatasi masuknya bank asing (bank berbasis ASEAN) di perbankan nasionalnya. Penelitian ini menguji ada atau tidaknya integrasi perbankan di ASEAN-5 dari tahun 2008-2015 dengan menganalisis keberadaan hubungan keseimbangan jangka panjang diantara suku bunga antar-bank negara-negara ASEAN-5. Penelitian ini menggunakan metode kointegrasi dan kausalitas Granger berdasarkan Vector Error Correction Model (VECM). Hasil pengolahan data menunjukkan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang diantara suku bunga antar-bank kelima negara ASEAN tersebut. Selanjutnya, ditemukan bahwa BIBOR adalah suku bunga yang paling banyak memberikan pengaruh dan mendapatkan pengaruh dari suku bunga antar-bank di negara ASEAN-5 lainnya. Ada kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh hadirnya bank trans-nasional asal Thailand di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Filipina yang memfasilitasi bank trans-nasional tersebut untuk melakukan arbitrasi di pasar antar-bank dan menyebabkan terciptanya integrasi perbankan di ASEAN-5.
Kata kunci: integrasi perbankan, arbitrasi, suku bunga antar-bank, VECM
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32480 | DIG - FE | Skripsi | EP OKT i/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain