Computer File
Pengaruh risiko terhadap kinerja intermediasi : studi atas Bank Perkreditan Rakyat
Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi menjalankan intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Melalui bank kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Struktur bank di Indonesia terbagi menjadi dua yang terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. Bank umum adalah yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio yang dapat mengukur kinerja intermediasi perbankan. Bank dalam menjalankan fungsinya menghadapi risiko kredit, risiko tingkat suku bunga, dan risiko operasional. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana pengaruh dari risiko-risiko tersebut terhadap kinerja intermediasi BPR di Indonesia. Indikator risiko kredit adalah Non Perfoming Loan (NPL), indikator risiko tingkat suku bunga adalah BI rate, dan indikator risiko operasional adalah inflasi. Berdasarkan data tahunan meliputi tahun 2011-2015 dengan mengobservasi 712 BPR yang diolah menggunakan teknik regresi linier berganda, ditemukan bahwa NPL memengaruhi LDR secara negatif, BI rate memengaruhi LDR secara negatif, dan inflasi memengaruhi LDR secara positif. Oleh karena itu, risiko dapat dianggap sebagai salah satu aspek yang penting bagi keberlangsungan BPR terutama untuk menjalankan fungsi intermediasinya.
Kata kunci: Intermediasi, Loan to Deposit Ratio, Non Perfoming loan, BI Rate, Inflasi, BPR.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32483 | DIG - FE | Skripsi | EP MIL p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain