Computer File
Penentuan parameter proses pada high frequency welding machine dalam pembuatan emboss pada kulit sintetis PVC
Industri kreatif memiliki peluang untuk berkembang dan dapat membangun citra dan nilai budaya Indonesia. Sebagai bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN, perlu dilakukan peningkatan agar industri kreatif mampu bersaing. Industri kerajinan kulit Cibaduyut adalah salah satu industri kreatif yang potensial di Bandung. Salah satu kegiatan produksi yang dilakukan adalah pembuatan emboss untuk membentuk pola hias atau branding. Proses ini dapat dilakukan dengan high frequency welding.Laboratorium Proses Produksi Jurusan Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan Bandung memiliki high frequency welding machine. Namun, cara penggunaan dan parameter proses yang berpengaruh pada mesin ini belum diketahui. Padahal, mesin ini dapat digunakan sebagai bahan ajar di Laboratorium Proses Produksi atau bahkan dimanfaatkan oleh perajin kulit Cibaduyut untuk membuat emboss.
High frequency welding adalah pengelasan menggunakan energi elektromagnetik frekuensi tinggi (13 hingga 100 MHz) untuk menghasilkan panas pada material polar sehingga meleleh dan menghasilkan bentuk pengelasan setelah pendinginan. Pengelasan yang dimaksud adalah peleburan lokal pada logam atau pun non-logam yang dapat dihasilkan dengan cara memanaskan material hingga mencapai suhu pengelasan yang dibutuhkan, dengan atau tanpa penggunaan tekanan, atau hanya dengan tekanan saja, dan dengan atau tanpa penggunaan material filler.Untuk mendapatkan hasil yang baik perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh. Faktor-faktor yang mungkin memengaruhi hasil pengerjaan adalah suhu, waktu pengelasan, tekanan, dan frekuensi. Pada penelitian ini, objek yang digunakan adalah kulit sintetis yang terbuat dari polivinil klorida (PVC). Hasil pengelasan adalah lingkaran dengan jari-jari lingkaran dalam dan jari-jari lingkaran luar.Faktor yang diujikan adalah suhu dan waktu pengelasan. Suhu terdiri dari 140°C, 160°C, dan 170°C.Waktu pengelasan dalam penelitian ini adalah 3 detik, 7 detik, dan 10 detik.
Untuk mengetahui faktor dan interaksi mana saja yang berpengaruh dilakukan pengujian ANOVA danTukey’s method. Hasil yang didapat dari pengujian ANOVA adalah faktor yang berpengaruh pada hasil pengelasan adalah suhu. Hasil yang didapat dari Tukey’s method adalah pengaturan suhu die senilai 170°C menghasilkan hasil pengelasan yang paling mendekati ukuran die.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32832 | DIG - FTI | Skripsi | TI KAR p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain