Computer File
Optimasi pemurnian etanol menggunakan extractive dividing wall column
Dewasa ini dalam masyarakat modern, penggunaan bahan bakar berbasis fosil khususnya minyak bumi sudah terlalu sering digunakan, sehingga dikhawatirkan bahan bakar berbasis fosil tersebut akan habis di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, bahan bakar yang dapat diperbarui terus ditingkatkan proses pembuatannya. Etanol, yang termasuk ke dalam bahan bakar yang dapat diperbarui, bisa menjadi menjadi alternatif yang menjanjikan dalam jangka pendek dan jangka menengah. Secara umum, etanol dihasilkan dari proses fermentasi glukosa. Dari proses fermentasi glukosa ini, kemurnian etanol yang dihasilkan sangat kecil, yaitu hanya sekitar 5%-w - 12%-w. Namun, untuk dapat memenuhi spesifikasi bahan bakar kendaraan bermotor (fuel grade ethanol), etanol harus memiliki kemurnian mencapai 99,8%-w. Oleh karena itu, proses pemurnian etanol menjadi hal yang sangat penting. Secara umum, etanol dapat dimurnikan melalui proses distilasi biasa hingga mencapai kemurnian 94%-w. Namun, proses pemurnian etanol dengan proses distilasi biasa tidak dapat dilakukan, karena terbentuknya azeotrop antara etanol-air.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan optimasi terhadap variabel-variabel yang paling berpengaruh terhadap proses pemurnian etanol dengan menggunakan extractive dividing wall column dengan bantuan software Aspen Plus®. Dalam industri, penelitian ini dapat memberikan alternatif dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar yang dapat diperbarui, serta mengaplikasikan extractive dividing wall column secara komersial. Bagi peneliti, penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan proses distilasi ekstraktif dengan extractive dividing wall column dalam pemurnian etanol. Metode penelitian ini menggunakan model unit operasi RadFrac. Model RadFrac digunakan untuk mempertimbangkan kesetimbangan uap-cair.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemurnian etanol dipengaruhi oleh reflux ratio pada kolom prefractionator, beban reboiler pada kolom Dividing Wall Column, dan penambahan temperatur solvent etilen glikol pada kolom prefractionator. Optimasi proses dilakukan dengan pemanfaatan Model Analysis Tools pada software Aspen Plus®. Perubahan kemurnian etanol terhadap reflux ratio lebih sensitif dibandingkan dengan perubahan beban reboiler.
Kata kunci: Aspen Plus®, etanol, extractive dividing wall column, optimasi
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32962 | DIG - FTI | Skripsi | TK HOS o/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain