Computer File
Pengaruh rasio reagen dan rasio katalis dalam pembuatan pati stearat
Plastik merupakan barang serbaguna yang dipakai dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Plastik bersifat tahan air, ringan, dan mudah dibentuk. Konsumsi plastik di dunia
semakin bertambah dengan keunggulan plastik tersebut. Konsumsi plastik dalam jumlah
banyak menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Salah satunya adalah sampah plastik.
Sampah plastik tidak dapat terurai dalam waktu singkat. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, maka dibuat penelitian plastik biodegradable yang terbuat dari pati. Pati dipakai
sebagai bahan pembuat plastik biodegradable karena dapat diperbaharui, murah, dan mudah
didapat. Pati yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah pati sagu dengan reagen metil
stearat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi optimum untu mendapatkan
reaksi transesterifikasi pati dalam pelarut DMSO dan mendapatkan produk berupa
termoplastik pati sebagai bahan alternatif pembuatan plastik biodegradable. Manfaat
penelitian ini adalah dapat membuat plastik biodegradable yang lebih ramah lingkungan
dalam industri plastik, menambah wawasan dan pemahaman terhadap reaksi transesterifikasi
dalam modifikasi pati sagu, memahami dampak negatif yang ditimbulkan dari pemakaian
plastik konvesional yang berlebihan serta mengajak masyarakat mulai beralih menggunakan
plastik biodegradable yang lebih ramah lingkungan.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian pendahuluan dan penelitian
utama. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan mementukan kadar air pati. Penelitian
utama dilakukan dengan mencampurkan pati, reagen metil stearat, pelarut DMSO, dan katalis
K2CO3 ke dalam labu bundar leher tiga. Produk dari labu bundar leher tiga didinginkan,
dicuci dengan metanol dan dikeringkan di dalam oven vakum. Produk padatan yang sudah
kering dianalisa dengan titrasi, FTIR dan SEM.
Berdasarkan hasil penelitian metode titrasi hidrolisis, rentang nilai DS rata-rata yang
diperoleh sebesar 0,007-0,0249. Pada analisa FTIR, terlihat gugus ester pada rentang 1735-
1750 cm-1dan penurunan gugus O-H pada sekitar 3400 cm-1. Pada analisa SEM, bentuk
granula pati alami berbentuk oval, sedangkan pada sampel pati stearat bentuk granulanya
tidak beraturan. Perubahan bentuk granula ini disebabkan oleh pemanasan saat gelatinisasi
dan subtitusi oleh gugus stearat. Pada ANOVA, variabel rasio reagen dan rasio katalis
terhadap nilai DS pati tidak berpengaruh signifikan.
Secara keseluruhan, pati stearat belum bisa dijadikan plastik biodegradable meskipun
sudah termodifikasi. Perolehan nilai DS pati stearat belum memenuhi syarat plastik
biodegradable karena nilai DS kurang dari 2.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp32964 | DIG - FTI | Skripsi | TK ROS p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain