Computer File
Ciri budaya megalitik pada arsitektur candi di Pulau Jawa
Kebudayaan merupakan basil dari pemikiran manusia dan berhubungan erat dengan masyarakat. Salah satu kebudayaan yang menonjol dan sangat dikenal di Indonesia adalah kebudayaan megalitikum atau kebudayaan batu besar. Pengaruh budaya megalitik sangat besar di Indonesia, karena kebudayaan megalitikum sudah ada jauh sebelum budaya Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, maka ada pengaruh dari kebudayaan megalitikum terhadap budaya HinduBuddha
yang ada sampai saat ini. Baik dari kebudayaan dan arsitektur merupakan dua hal yang berkaitan, karena itu ada hubungan erat dari kebudayaan megalitikum sebagai kebudayaan yang telah lama ada di Indonesia, dan arsitektur candi yang berasal dari India. Dalam penelitian ini, menggunakan objek yang sebelumnya telah melewati purposive sampling, yaitu mencari candi yang memiliki unsur berundak pada bagian candinya. Penelitian ini akan mencari ciri budaya megalitik pada arsitektur candi di jawa, dan hubungannya dengan tiap era Hindu-Buddha. Teori tentang kebudayaan megalitik dan tinggalannya, serta teori prinsip tatanan massa dan ruang candi akan digunakan sebagai dasar teori untuk membandingkan unsur-unsur kebudayaan megalitik terhadap arsitektur candi. Dalam studi ini digunakan total 9 objek candi di Jawa. Dari basil analisis didapat bahwa ciri dari kebudayaan megalitik pada candi tecermin dari tatanan massa yang berundak-undak, baik dari site maupun dari bangunan individunya, dan tercermin dari orientasinya yang biasanya menghadap ke gunung atau lokasi candinya yang berada pada gunung. Selain itu hierarki yang terdapat pada budaya megalitik biasanya ditunjukkan dari ketinggian, yaitu semakin tinggi maka semakin suci. Perbedaannya dengan kebudayaan Hindu-Buddha adalah kebudayaan megalitik memuja nenek moyang sedangkan
kebudayaan Hindu-Buddha memuja dewa-dewa tertentu. Ornamen atau elemen estetis yang terdapat pada budaya megalitik belum terlalu berkembang, meskipun pada masa akhir sudah terdapat area dan batu bergores, tetapi masih belum rapih dan detail. Adanya perbedaan ciri megalitik pada candi era klasik tua, tengah dan muda diduga karena pada awalnya ketika kebudayaan Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dari India, belum banyak
berinteraksi dan banyak campur tangan dari masyarakat Indonesia, ataupun mereka masuk dengan kolonisasi, sehingga tidak terjadi percampuran budaya dengan budaya lokal. Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa kebudayaan berinteraksi dan terjadi akulturasi diantara kebudayaan tersebut.
Kata Kunci: Megalitik, candi, budaya, massa, hierarki, elemen estetis
Martin Pradipta
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33293 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA1 PRA c/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain