Computer File
Persamaan dan perbedaan pada pola spasial dan sosok bangunan peribadatan agama Buddha di Bali
Selain agama Hindu, masyarakat Bali pun tidak asing dengan agama lain, yaitu
agama Buddha, yang masuk hampir bersamaan dengan agama Hindu pada masa
pemerintahan Dharmaudayana yang dapat dilihat dari temuan Candi Buddha. Namun
karena banyaknya sekte dan agama yang berkembang pada masa itu, terjadilah
penyederhanaan agama di Bali oleh Mpu Kuturan. Sinkretisme pun terjadi antara Sivaisme,
Buddhism (Mahayana), serta agama asli masyarakat Bali menjadi agama Siwa-Buddha
yang kemudian berkembang menjadi agama Hindu Bali yang ada sekarang. Hal tersebut
mengakibatkan kemunduran agama Buddha. Baru seletah kemerdekaan, agama Buddha
yang belum terpengaruh kondisi dan aliran lokal dibangkitkan kembali dan dibangun
Vihara. Sehingga terdapat bangunan peribadatan Buddha di Bali yang berasal dari abad ke
IX – XI yang disebut Candi, dan yang baru dibangun setelah kemerdekaan yang disebut
Vihara.
Didasari fenomena tersebut, maka perlu diidentifikasi persamaan (kontinuitas) dan
perbedaan (diskontinuitas) pada pola spasial dan sosok bangunan peribadatan agama
Buddha di Bali dalam konteks tipomorfologi, yaitu pada Goa Gajah, Candi Pegulingan,
Candi Kalibukbuk, Brahma Vihara Arama, dan Vihara Buddha Sakyamuni. Meskipun
kepercayaan Hindu sangat berpengaruh di Pulau Bali baik dari aspek tatanan kehidupan
hingga aspek arsitektur, namun masih terdapat kepercayaan lain yang dianut berdampingan
secara damai terbukti dari adanya percandian maupun vihara tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara melakukan
observasi lapangan masing – masing obyek penelitian yang kemudian diidentifikasi dan
dilakukan analisa sehingga ditemukan persamaan dan perbedaan serta hubungan yang satu
dengan yang lainnya sesuai dengan variabel – variabel yang ditentukan berdasarkan kajian
teori tentang tipomorfologi dan bangunan peribadatan agama Buddha.
Dari analisa yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terdapat persamaan dan
perbedaan pada masing – masing objek penelitian. Persamaan dan perbedaan tersebut
diduga terjadi karena kuatnya kepercayaan dan dijaganya symbol – symbol Buddhisme
meskipun juga terdapat pengaruh unsur – unsur lokal dan tradisional dalam tatanan
kehidupan masyarakat Bali. Hal tersebut menyebabkan banyak terjadinya beragam pola
dari masing – masing obyek. Pola – pola baru tersebut menjadi gambaran dari asimilasi
yang terjadi di Bali.
Kata Kunci: Bangunan Peribadatan, Candi, Vihara, Bali, Tipomorfologi
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33791 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA1 CAH p/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain