Computer File
Dinamika keterhubungan soundscape dengan elemen arsitektural pada Masjid Besar Cipaganti di Bandung
Seperti layaknya manusia, sebuah gaya (termasuk gaya arsitektur) turut berubah seiring berjalannya waktu dan zaman. Hal ini dipengaruhi oleh peristiwa ataupun kejadian-kejadian yang terjadi pada zaman tersebut serta perkembangan teknologi yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Perubahan yang terjadi juga menyebabkan berubahnya cara manusia dalam mempercayai ajaran agama dan cara manusia dalam beribadah. Dimana bangunan peribadatan menjadi sangat penting untuk membantu manusia dalam mencapai tingkat kesakralannya. Namun perkembangan zaman merubah bentuk template yang sudah digunakan sejak lama sehingga saat ini bangunan peribadatan dianggap kurang membantu manusia dalam mencapai tingkat kesakralannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah soundscape dan elemen arsitektural pada sebuah bangunan peribadatan. Penelitian ini menjadikan Mesjid Besar Cipaganti sebagai objek studi dikarenakan keunikan kawasannya.
Metode yang digunakan sendiri merupakan metoda kualitatif dengan melakukan perekaman data suara yang terdapat pada Mesjid Besar Cipaganti dan melakukan pemberian kuesioner mengenai suara apa saja yang dapat didengar pada kawasan tersebut. Serta pendataan mengenai elemen arsitektur apa saja yang terdapat dan berbentuk seperti apa saja yang ada pada Mesjid Besar Cipaganti.
Setelah dilakukan perekaman didapatkan suara apa saja yang dapat membantu meningkatkan kesakralan seperti suara air hujan, suara serangga dan suara yang dapat menurunkan tingkat kesakralan seperti suara kendaraan bermotor dan suara anak kecil yang bermain. Letak bangunan mesjid yang berada tepat dipinggir jalan Cipaganti menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kebisingan pada Mesjid Besar Cipaganti sehingga rasa sakral yang ada berkurang.
Setelah itu didapati beberapa elemen arsitektur yang sebenarnya berfungsi untuk meningkatkan kesakralan dengan memasukan elemen soundscape namun tidak berfungsi dengan seharusnya, maka dari itu perlu adanya pembentukan elemen arsitektur baru untuk membantu memasukan elemen soundscape kedalam bangunan yang dapat memberikan rasa sakral dan khusuk bagi pengunjungnya.
Perencanaan kawasan dan perancangan bangunan peribadatan menjadi sangat penting untuk membantu manusia dalam mencapai tingkat kesakralannya dalam beribadah. Perencanaan kawasan yang kurang matang pada kawasan Cipaganti menyebabkan terjadinya tingkat kebisingan yang sangat mengganggu dikarenakan kawasan Cipaganti yang sangat ramai dilewati kendaraan. Elemen arsitektur yang adapun masih belum bisa membantu mengurangi suara yang masuk kedalam bangunan sehingga mengganggu pengunjung yang sedang beribadah di Masjid Besar Cipaganti.
Kata Kunci : soundscape, masjid, elemen arsitektur, keterhubungan
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp33824 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-ESKOT FAD d/16 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain