Computer File
Penerapan house of quality untuk meningkatkan kualitas produk pada Three Sixty Cafe Bandung
Three Sixty Cafe adalah salah satu kafe di Kota Bandung terletak di Jalan Setiabudi Nomor 170 Bandung. Three Sixty Cafe seringkali tidak dapat memenuhi target pendapatan yang telah ditentukan, serta mendapatkan beberapa komen negatif dari pelanggannya. Selain itu jumlah rumah makan dan kafe yang totalnya mencapai 379 tempat dapat mendatangkan peluang besar untuk mengundang wisatawan yang berkunjung. Namun juga membuat persaingan antar rumah makan dan kafe sangat tinggi. Setiap tahunnya selalu muncul rumah makan maupun kafe baru yang membuat para pemilik harus berfikir untuk selalu memberikan inovasi dan melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus. Agar dapat bersaing maka Three Sixty Cafe akan melakukan evaluasi terhadap kinerja.
Kualitas adalah kemampuan perusahaan menciptakan produk atau layanan yang dapat menciptakan kepuasan pelanggan dengan menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Untuk mengukur keinginan pelanggan maka digunakan dimensi produk, harga, proses, manusia, dan bukti fisik. Untuk dapat meningkatkan kualitas produk dari Three Sixty Cafe penelitian ini menggunakan matrix House of Quality.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi secara rinci mengenai gejala yang ada, mengidentifikasi masalah tersebut serta melakukan analisis untuk membuat keputusan. Untuk mengukur keinginan dan harapan pelanggan maka digunakan kuesioner Pengumpulan data dilakukan selama bulan Juni 2017 yang dibagikan kepada 100 orang responden yang makan dan minum di Three Sixty Cafe.
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada pelanggan yang memberikan nilai rendah terhadap produk Three Sixty Cafe. Nilai yang didapat dari penilaian pelanggan adalah karyawan (-1,21), produk (-0,99), proses (-0,74), bukti fisik (-0,74), dan harga (-0,66). Kesimpulan yang didapat dari nilai tersebut adalah pelanggan merasa kualitas produk pada Three Sixty Cafe, masih kurang baik. Maka dari itu prioritas perbaikan dapat dilihat dari nilai kepentingan relatif. Berikut adalah tiga karateristik yang menjadi prioritas untuk diperbaiki, memperkerjakan juru masak yang ahli dan kreatif (9,8%), memperkerjakan barista yang ahli dan kreatif (9,2%), menghias Kafe sesuai dengan tema yang diusung (7,0%). memberikan pengarahan kepada karyawan setiap minggu agar bersikap dan berperilaku sesuai standar (6,6%), membuat desain interior yang nyaman dan menarik (5,9%), mengkalkulasi harga pokok makanan (5,9%), memiliki mesin pembayaran Electronic Data Capture (5,2%), mengkalkulasi harga pokok makanan (5,9%).
Saran yang diberikan kepada perusahaan adalah merekrut karyawan baru dengan kriteria yang ditentukan salah satunya yaitu harus memiliki keahlian dalam memasak atau juga membuat minuman serta memiliki sertifikat. Dapat menghasilkan menu baru yang berbeda setiap bulannya. Juga memiliki keahlian khusus dalam latte art. Menghias interior sesuai dengan tema, menyediakan tempat photobooth yang memiliki dekorasi sesuai tema. Mengubah sebagian interior setiap setahun sekali agar pelanggan tidak merasa bosan dan menimbulkan rasa penasaran pelanggannya. Penentuan harga pokok harus berdasarkan direct material, indirect material, direct labor, indirect labor, factory overhead.Membuat menu paket dan melakukan benchmark pada pesaing yaitu Seven Cafe mengenai harga minuman agar harga makanan dapat bersaing dengan kafe lainnya. Dilakukan evaluasi seminggu sekali untuk memastikan bahwa para karyawan sudah bertsikap dan berperilaku sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Menambah mesin Electronic Data Capture tidak hanya dari Bank BCA namun berbagai bank agar memudahkan pelanggan yang akan membayar menggunakan debit maupun kredit.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp34478 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ MAR p/17 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain