Computer File
Analisis kapabilitas inovasi pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) industri busana muslim di Balubur Town Square
Ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Data menunjukkan bahwa fesyen berkontribusi besar dalam pemasukkan negara, dimana fesyen menempati posisi kedua dalam kontribusi nilai tambah bruto dan posisi pertama dalam kontribusi ekspor subsektor ekonomi kreatif. Pertumbuhan ekonomi kreatif tidak lepas dari kontribusi setiap daerah. Bandung mencatat bahwa salah satu penyumbang laju pertumbuhan ekonominya adalah industri fesyen. Bandung juga mendapatkan penghargaan sebagai kota dengan perkembangan UKM terbaik se-Indonesia. Industri busana muslim merupakan salah satu industri yang berkembang di Bandung. Salah satu lokasi sentra industri busana muslim adalah Balubur Town Square. Banyaknya UMKM busana muslim di kota Bandung mengharuskan pelaku usaha untuk melakukan inovasi secara terus-menerus dalam produksinya agar dapat bertahan dari kerasnya persaingan yang disebut sebagai Kapabilitas Inovasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kapabilitas dari sektor UMKM di Baltos.
Kapabilitas Inovasi merupakan kemampuan untuk menciptakan atau mengembangkan inovasi terus-menerus dalam produk maupun pelayanan serta metode yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar maupun untuk kemajuan perusahaan itu sendiri. Terdapat tujuh dimensi untuk mengukur kapabilitas inovasi menurut Saunila (2017), yaitu Leadership, Structures, Work Well-Being, Know-How, Regeneration, External Knowledge, dan Employee Activity.
Desain penelitian yang penulis lakukan termasuk ke dalam jenis applied research dimana berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk ke dalam desain penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku usaha industri busana muslim di Baltos yang berjumlah 114 pelaku usaha dimana penulis menetapkan sampel sebanyak 90 berdasarkan Table Sample Size for a Given Population. Teknik pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah Purposive Sampling.
Hasil dari analisa deskriptif menunjukkan bahwa pada umumnya kapabilitas inovasi pada industri busana muslim di Baltos menunjukkan kategori yang tinggi. Jika diuraikan berdasarkan UMKM, pada usaha mikro dan kecil memiliki kapabilitas inovasi yang cenderung lebih rendah dibandingkan usaha menengah dimana rata-rata hitung menunjukkan kategori sedang untuk usaha mikro dan kecil.
Untuk meningkatkan kapabilitas pada UMKM, perbaikan perlu dilakukan terutama untuk usaha mikro dan kecil yang memiliki rata-rata hitung sedang. Dimensi yang perlu mendapat perhatian adalah dimensi Leadership, Know-How, Regeneration, dan External Knowledge. Namun, kunci dari kemampuan berinovasi yang baik terletak pada Leadership dan Work Well-Being. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu untuk memprioritaskan perbaikan pada dimensi tersebut terlebih dahulu sebelum melakukan perbaikan pada dimensi lainnya.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp34488 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SAP a/17 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain