Computer File
Pemeriksaan operasional terhadap proses produksi dalam upaya meningkatkan efektivitas proses produksi : studi kasus pada PT. X
Seiring dengan perkembangan zaman, tingkat industrialisasi di Indonesia semakin meningkat, di mana ada proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Semakin banyak industri tekstil yang dibuat di Indonesia dengan tujuan mengambil kesempatan dari permintaan yang masih belum dapat dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan tekstil yang sudah ada. PT X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil di Bandung. Proses produksi merupakan aktivitas utama perusahaan. Semua proses produksi yang terjadi dalam perusahaan harus berjalan efektif, efisien dan ekonomis. Namun pada kenyataannya, proses produksi tidak selalu berjalan dengan harapan, seringkali terdapat beberapa kendala yang sering dihadapi oleh perusahaan, seperti bahan baku yang tidak sesuai dengan standar, hasil produksi yang cacat, kerusakan mesin dan penurunan hasil produksi. PT X mengalami penurunan keuntungan dan peningkatan kerugian dari penjualan empat corak kain di bulan Januari hingga Maret 2017 yaitu sebesar Rp 70.074.076 dan Rp 20.984.929,- . Nilai ini cukup besar mengingat masih banyak corak kain yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan.
Melihat kondisi tersebut, PT X membutuhkan alat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan melakukan perbaikan pada area yang bermasalah. Pemeriksaan operasional perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi akar masalah yang menyebabkan permasalahan pada proses produksi tersebut. Terdapat lima tahap dalam melakukan pemeriksaan operasional yaitu planning, work program, field work, development of findings and reviews dan reporting. Kemudian pemeriksaan operasional akan menghasilkan rekomendasi tindakan perbaikan. Dengan melakukan tindakan perbaikan dan meningkatkan kinerja operasi, diharapkan perusahaan dapat mencapai keuntungan yang optimal dan bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu peneliti menentukan topik penelitian, menentukan identifikasi masalah dan menentukan sumber data yang dapat diperoleh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh, dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dalam tahapan pemeriksaan operasional untuk memperoleh rekomendasi dan saran.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, area permasalahan yang terdapat pada PT X merupakan critical problem yaitu meningkatnya hasil produksi yang cacat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya hasil produksi berkualitas grade B, C dan BS yang dihasilkan. Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan ini yaitu mesin sering mengalami kerusakan karena perusahaan tidak melakukan perawatan secara berkala, bahan baku yang dibeli oleh perusahaan juga tidak diperiksa kualitasnya, instruksi kerja yang dimiliki perusahaan tidak dilakukan oleh karyawan, karyawan juga sering lalai dalam melakukan pekerjaannya, kemudian beberapa fasilitas fisik perusahaan kurang memadai sehingga dapat menghambat jalannya proses produksi. Rekomendasi yang diberikan peneliti antara lain dibuatnya jadwal perawatan mesin secara berkala untuk mengurangi risiko kerusakan pada mesin, dilakukan pemeriksaan kualitas atas bahan baku yang dibeli secara menyeluruh untuk meningkatkan kualitas bahan baku yang masuk ke dalam proses produksi, perusahaan melakukan sosialisasi instruksi kerja dan pelatihan kerja lanjutan agar keterampilan karyawan semakin baik dan penambahan beberapa atribut untuk menyempurnakan fasilitas fisik yang mendukung proses produksi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp34573 | DIG - FE | Skripsi | AKUN RAY p/17 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain