Computer File
Penerapan elemen arsitektur gothic pada Gereja Santo Laurensius di Alam Sutera, Serpong
Bila dilihat sekilas, Gereja Santo Laurensius yang terletak di Serpong ini seperti
gereja yang dibangun pada masa lampau. Namun, ketika ditelusuri, ternyata gereja ini
merupakan gereja baru yang dibangun pada tahun 2007 dengan menerapkan Gaya
Arsitektur Gothic pada bangunannya. Penerapan elemen Arsitektur Gothic tidak hanya
terlihat dari bagian luar gereja saja, tapi juga pada bagian dalam gereja. Untuk itu, akan
diteliti lebih lanjut tentang penerapan elemen Gothic apa saja yang terdapat di objek studi.
Elemen Arsitektur Gothic ini terbagi ke dalam beberapa periode berdasarkan
perkembangannya, mulai dari Early Gothic, High Gothic, Late Gothic hingga Gothic
Revival atau Neo-Gothic. Elemen Arsitektur Gothic memiliki ciri dan karakter yang
berbeda di setiap periode perkembangannya. Dalam penelitian ini, dibahas teori-teori
tentang elemen Arsitektur Gothic berdasarkan perkembangannya.
Pada bagian eksterior Gereja Santo Laurensius terdapat elemen-elemen dekoratif
seperti ukiran pada sekeliling dinding, bentuk pointed arch pada jendela dan pintu, serta
dua buah menara yang terlihat dari tampak depan gereja. Memasuki bagian interior, terlihat
kolom dengan bentuk kolom berkelompok, langit-langit yang berbentuk vault serta elemen
lainnya. Ada 17 unsur yang dianalisa dalam penelitian ini.
Ketujuh belas unsur ini dirangkum menjadi tiga bagian besar yang meliputi elemen
struktural, elemen non-struktural, serta susunan ruang. Analisa penerapan elemen
Arsitektur Gothic pada gereja dimulai dengan mendeskripsikan elemen-elemen yang ada
pada gereja kemudian dibandingkan dengan elemen Arsitektur Gothic pada periode Gothic
yang telah dijabarkan pada bab kedua.
Berdasarkan hasil analisa, maka dapat ditemukan bahwa 12 unsur diantara 17 unsur
yang dianalisa diadaptasi dari elemen bangunan yang terdapat pada periode Arsitektur Neo-
Gothic. Keduabelas unsur tersebut meliputi, landasan kolom, badan kolom, tidak
digunakannya flying buttress, atap pelana, pintu, jendela, rose window, ornamen, menara,
kaca patri, sculpture serta susunan ruang. Dengan demikian, dapat disimpulkan sebagian
besar elemen pada bangunan mendapat pengaruh dari Arsitektur Gothic pada periode Neo-
Gothic
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp34650 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-STEFA1 HER p/17 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain