Computer File
Peranan lingkungan fisik terhadap orientasi dan mobilitas penyandang tunanetra di PSBN Wyata Guna Bandung
Tunanetra merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kondisi
seseorang yang mengalami hambatan atau gangguan pada indra penglihatannya. Akibat hambatan
atau gangguan pada fungsi indra penglihatan, maka proses orientasi dan mobilitas penyandang
tunanetra seringkali terhambat. Karenanya mereka berusaha memaksimalkan indra-indra lainnya
yang masih berfungsi seperti perabaan, penciuman, dan pendengaran untuk memperoleh konsep
informasi dari lingkungan fisik sekitarnya. PSBN Wyata Guna sebagai lingkungan fisik tempat
tinggal bagi penyandang tunanetra tentunya memiliki elemen-elemen fisik yang dapat memberikan
konsep informasi yang efektif berperan dalam orientasi dan mobilitas penyandang tunanetra. Tujuan
dari penelitian ini adalah mengetahui elemen fisik apa saja di lingkungan PSBN Wyata Guna yang
berperan dalam orientasi dan mobilitas penyandang tunanetra dan sejauh mana efektivitas dari
keberadaan elemen-elemen fisik tersebut.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan
pemetaan perilaku secara person-centered mapping dari empat belas orang responden yang
melakukan orientasi dan mobilitas di lingkungan fisik PSBN Wyata Guna. Lingkungan fisik
dikelompokkan berdasarkan hasil pengamatan mengenai elemen-elemen yang mendefinisikan
ruang, yaitu bidang horizontal dan bidang vertikal, antara lain, ubin pemandu, beda material,
tanjakan, undakan, turunan, tiang koridor, dinding keramik, tanaman perdu, dan hand railling.
Pengamatan dilakukan di hari Sabtu dan Minggu pada waktu pagi hingga siang hari ketika
penyandang tunanetra sering beraktivitas di luar asrama.
Berdasarkan hasil penelitian, penyandang tunanetra di lingkungan PSBN Wyata Guna
memanfaatkan lingkungan fisik sebagai konsep informasi untuk mereka melakukan orientasi dan
mobilitas. Aktivitas orientasi dan mobilitas ini terutama dipengaruhi oleh ubin pemandu dan
tanjakan-turunan. Tanaman perdu dan hand railling kurang berperan terhadap orientasi dan
mobilitas penyandang tunanetra. Jadi, dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik PSBN Wyata
Guna berperan dalam orientasi dan mobilitas penyandang tunanetra.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp34682 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-PP2 ELV p/17 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain