Text
Pengaruh jenis pelarut terhadap yield fikosianin, yield klorofil, dan yield beta karoten dalam proses ekstrasi fikosianin dari Spirulina plantesis
Spirulina plantesis merupakan spesies alga yang mengandung tiga jenis zat warna alami, yaitu fikosianin, klorofil, dan beta karoten. Fikosianin merupakan zat warna biru alami yang paling banyak ditemukan dalam Spirulina plantesis dan memiliki keunggulan dibandingkan zat warna biru alami lainnya karena mengandung antioksidan. Klorofil merupakan zat warna hijau alami, sedangkan beta karoten merupakan zat warna jingga alami. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh jenis pelarut terhadap yield fikosianin, yield klorofil, dan yield beta karoten dalam ekstraksi fikosianin dari Spirulina plantesis. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah wawasan tentang bagaimana cara menghasilkan fikosianin yang diekstrak dari Spirulina plantesis dengan jenis pelarut yang digunakan.
Metode penelitian yang digunakan ada empat macam, yaitu persiapan bahan baku, penelitian pendahuluan, penelitian utama dan analisis. Variasi pelarut yang digunakan adalah CaCl2, aquadest, buffer sitrat pH 5-6, dan buffer fosfat pH 7-9. Pada persiapan bahan baku, dibuat larutan CaCl2, larutan buffer fosfat dengan pH 7,8 dan 9, serta larutan buffer sitrat dengan pH 5 dan 6. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk memperoleh waktu ekstraksi dan perbandingan feed:solvent (F:S) yang akan digunakan pada penelitian utama. Pada penelitian utama dipelajari pengaruh variasi jenis pelarut terhadap perolehan fikosianin dari Spirulina plantesis. Suhu ekstraksi yang digunakan berkisar antara 4-10oC. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan model fixed effect dengan satu variabel, yaitu variabel jenis pelarut untuk penelitian utama. Analisis hasil penelitian yang dilakukan meliputi analisis kadar, kemurnian, dan yield fikosianin, kadar dan yield klorofil, kadar dan yield beta karoten, aktivitas antioksidan fikosianin, serta uji stabilitas fikosianin terhadap pH dan suhu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, jenis pelarut berpengaruh terhadap yield fikosianin, namun tidak berpengaruh terhadap yield klorofil dan yield beta karoten pada proses ekstraksi fikosianin dari Spirulina plantesis. Selain itu, kondisi terbaik untuk ekstraksi fikosianin dari Spirulina plantesis diperoleh pada perbandingan F:S (feed:solvent) = 1:150 g/ml, selama 96 jam, menggunakan pelarut buffer fosfat pH 7, dengan yield fikosianin sebesar 49,9183 mg/g. Fikosianin yang dihasilkan stabil pada pH 5-7, suhu rendah (4-10oC), dan suhu ruang (25-28 oC).
Kata Kunci: fikosianin, klorofil, beta karoten, Spirulina plantesis
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp35674 | DIG - FTI | Skripsi | TK STE p/18 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain