Computer File
Tata ruang dan ornamen Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Makam Sunan Gunung Jati ditinjau dari relasinya dengan arsitektur Hindu-Majapahit, Cina, Jawa-Islam, dan kolonial
Kota Cirebon adalah tempat persinggahan saudagar dan pedagang asing dari dalam maupun luar negeri, yang pada akhirnya menimbulkan interaksi antara budaya asing dan budaya lokal yang mempengaruhi arsitektur kota Cirebon, yang diwujudkan dalam nilai arsitekturnya. Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Makam Sunan Gunung Jati merupakan wujud arsitektur hasil percampuran unsur budaya asing dan lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arsitektur Hindu-Majapahit, Cina, Jawa-Islam, dan Kolonial pada tata ruang dan ornamen bangunan masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon pada Makam Sunan Gunung Jati. Penelitian ni menggunakan metode analitif-deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui studi literatur dan observasi lapangan. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Makam Sunan Gunung Jati menerapkan prinsip tata ruang yang sama. Kedua bangunan yang merupakan bangunan sakral ini menerapkan prinsip tata ruang sumbu, simetri, dan hierarki yang digunakan pada candi Majapahit, Klenteng Cina, masjid kuno Jawa, dan Omah Jawa. Dalam segi ornamen, terlihat persamaan bahwa arsitektur Hindu-Majapahit memiliki pengaruh yang lebih besar pada penerapan ornamen Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Makam Sunan Gunung Jati.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp36017 | DIG - FTA | Skripsi | ARS-TRA FAT t/17 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain