Text
Analisis hidraulika Sungai Serayu akibat keruntuhan Bendungan Mrica
Bendungan Mrica digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), irigasi, dan rekreasi. Namun, Bendungan Mrica mempunyai potensi untuk terjadi keruntuhan yang mengakibatkan daerah-daerah hilir tergenang. Untuk itu dilakukan kajian untuk memperkirakan dampak keruntuhan Bendungan Mrica terhadap daerah sekitarnya. Kajian dilakukan dengan menentukan besarnya parameter keruntuhan. Kajian dilakukan dengan menganalisis waktu kedatangan banjir dan luas sebaran banjir dengan menggunakan piranti lunak ArcGIS 10.2 dan HEC-RAS 4.1. Hasil analisis menunjukkan jenis keruntuhan bendungan yang terjadi yaitu keruntuhan akibat piping dengan menggunakan parameter keruntuhan Froehlich 2008 dengan parameter lebar puncak keruntuhan adalah 205 m, lebar dasar keruntuhan adalah 71 m, tinggi keruntuhan setinggi 95 m, waktu formasi keruntuhan penuh selama 0,762 jam, dan elevasi rekahan piping pada +140 meter. Sebaran banjir akibat keruntuhan Bendungan Mrica dengan menggunakan data debit banjir PMF menggenang sebagian 2 wilayah kota yaitu Kota Banyumas dan Cilacap dan sebagian 65 wilayah administratif desa dengan luas sebaran banjir maksimum sebesar 9191,1 hektar. Untuk meminimalisir korban jiwa, waktu evakuasi yang dibutuhkan untuk sebaran banjir terparah yaitu pada 3 km dari Bendungan Mrica selama 0,53 jam, 40 km selama 2,22 jam, 51 km selama 7,03 jam, 60 km selama 5,1 jam, 73 km selama 7,45 jam, 83 km selama 4,87 jam, dan 110 km selama 7,3 jam setelah awal terbentuknya lubang pada bendungan (t=0).
Kata Kunci : ArcGIS, Bendungan Mrica, HEC-RAS, Keruntuhan Bendungan, Sebaran Banjir
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp36117 | DIG - FTS | Skripsi | TSDA RAM a/18 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain