Computer File
Penentuan tempo musik klasik bagi pengemudi yang kekurangan tidur berdasarkan indikator tingkat kewaspadaan, memori kerja, dan tingkat kantuk pada jalan monoton
Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang lazim terjadi di berbagai negara di dunia dan telah memakan banyak korban. Salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah kelelahan. Kelelahan dapat disebabkan oleh kurangnya durasi tidur. Kurangnya durasi tidur dapat menyebabkan peningkatan rasa kantuk dimana tingkat kantuk merupakan indikator kelelahan. Selain itu, kekurangan tidur dapat menyebabkan penurunan kewaspadaan, dan penurunan memori kerja. Mendengarkan musik klasik pada tempo yang bervariasi merupakan alternatif untuk mengurangi tingkat kantuk, meningkatkan kewaspadaan, dan kemampuan memori kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tempo musik dan durasi tidur serta interaksinya terhadap tingkat kantuk, tingkat kewaspadaan, dan memori kerja. Jenis penelitian yang akan dilakukan bersifat laboratory study dengan driving simulator. Variabel terikat dalam penelitian yaitu tingkat kantuk, memori kerja, dan tingkat kewaspadaan. Variabel bebas adalah tempo musik klasik lambat (< 90 bpm), sedang (90-120 bpm), dan cepat (> 120 bpm) serta durasi tidur < 5 jam dan diantara 5-7 jam. Jumlah partisipan 6 orang pria berusia 16-30 tahun selama 120 menit pada jalan monoton. Pengukuran tingkat kantuk menggunakan pengukuran objektif dengan Electroencephalogram (EEG) dan subjektif dengan Karolinska Sleepiness Scale (KSS). Pengukuran kewaspadaan menggunakan Psychomorotic Vigilance Test (PVT). Uji Memori dengan Corsi Block Tapping Task (CBTT). Data EEG diolah menggunakan MATLAB R2009A dan tingkat kantuk diperoleh dengan persamaan (θ+α)/β. Data terkumpul akan diuji statistik seperti uji ANOVA, dilanjutkan dengan uji Post-Hoc dengan menggunakan Tukey dan dilanjutkan dengan uji Korelasi Pearson.
Berdasarkan hasil uji ANOVA, tempo musik memengaruhi memori kerja dan tingkat kantuk namun interaksi kedua faktor tidak berpengaruh. Hasil pengujian Post-Hoc menggunakan Tukey menyatakan pasangan tempo musik lambat-cepat mengalami perbedaan signifikan. KSS dan EEG Frontal memiliki korelasi cukup dan hubungan positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,24. Tingkat kantuk terendah dihasilkan oleh musik klasik tempo cepat (> 120 bpm) pada kondisi kurang tidur.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp36709 | DIG - FTI | Skripsi | TI GAN p/18 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain