Computer File
Analisis January Effect pada harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018
Investasi merupakan tindakan akumulasi suatu bentuk aset dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Salah satu instrumen investasi yang banyak diminati oleh investor di Indonesia adalah saham. Pada pasar yang tidak efisien, investor dapat melakukan eksploitasi terhadap suatu kejadian untuk memperoleh abnormal return, hal ini disebut anomali pasar. Salah satu anomali pasar yang terjadi secara musiman adalah January Effect. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah fenomena January Effect terjadi pada harga saham perusahaan yang berada pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia, mengetahui apakah January Effect menyebabkan kenaikan harga saham pada bulan Januari di sektor pertambangan, dan pengaruh January Effect terhadap investor yang tertarik pada sektor pertambangan.
Pasar sejatinya haruslah efisien, efisien dalam konteks ini berarti harga mencerminkan informasi secara penuh. Konsep pasar efisien dibagi dalam tiga bentuk, yakni Weak-Form, Semi-Strong, dan Strong-Form Efficiency. Ketika harga saham tidak mencerminkan secara penuh informasi yang ada, dan terdapat kemungkinan untuk memperolah abnormal return, maka pasar dapat dikatakan inefisien. Anomali pasar adalah kejadian atau peristiwa yang tidak diantisipasi dan menawarkan investor peluang untuk memperoleh abnormal return. Sedikitnya dikenal empat jenis anomali pasar, yakni anomali peristiwa, anomali musiman, anomali perusahaan, dan anomali akuntansi. January Effect merupakan anomali musiman dimana harga saham akan cenderung mengalami kenaikan di bulan Januari. Kenaikan harga saham pada bulan Januari disebabkan oleh praktek tax-loss selling dan window dressing yang dilakukan pada bulan Desember.
Unit penelitian ini adalah perusahaan dalam sektor pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018. Sampel penelitian diambil menggunakan metode purposive sampling. Dari proses pemilihan sampel, ditetapkan 23 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel penelitian. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengujian hipotesis menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 25. Pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan uji beda dengan menggunakan Independent Sample t-Test jika data berdistribusi normal atau Mann-Whitney U Test jika data berdistribusi tidak normal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena January Effect tidak terjadi pada harga saham perusahaan yang berada pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian mulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. Kenaikan harga saham pada bulan Januari di sektor pertambangan disebabkan karena koreksi yang terjadi pada harga saham di bulan sebelumnya, kenaikan harga komoditas, window dressing, corporate action yang positif, pemanfaatan awal tahun sebagai momen untuk memulai melakukan investasi dalam pasar modal, dan tindakan segelintir orang yang dapat mempengaruhi harga saham. Fenomena January Effect tidak terjadi sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada investor yang tertarik pada sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
Kata kunci: January Effect, abnormal return, sektor pertambangan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp38219 | DIG - FE | Skripsi | AKUN LEW a/19 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain