Computer File
Pemeriksaan operasional terhadap proses produksi menggunakan fishbone diagram untuk mengurangi jumlah produk cacat : studi kasus pada CV. Lotus Garmindo
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terutama penggunaan internet telah memberikan dampak nyata terbukanya ruang dan kesempatan baru dalam transaksi perdagangan antar negara. Dalam menghadapi persaingan, perusahaan harus dapat meningkatkan daya saing dengan menciptakan keunggulan bersaing. Pada perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan aktivitas yang paling penting sehingga proses produksi harus berjalan dengan efektif dan efisien. CV Lotus Garmindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil dengan fokus memberikan jasa maklun pakaian seragam formal untuk instansi dan baju retail. Proses produksi perusahaan seringkali mengalami masalah berupa adanya produk cacat yang merugikan perusahaan. Dengan adanya pemeriksaan operasional, diharapkan dapat mengurangi jumlah kecacatan produk pada proses produksi perusahaan.
Pemeriksaan operasional merupakan sebuah proses untuk mengevaluasi kegiatan operasi perusahaan apakah sudah berjalan secara efektif dan efisien. Pemeriksaan operasional pada perusahaan manufaktur berfokus pada aktivitas produksinya yang merupakan aktivitas utama perusahaan. Produksi merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Namun, dalam kenyataannya aktivitas produksi perusahaan dapat menimbulkan produk cacat. Timbulnya produk cacat ini menunjukkan bahwa proses produksi perusahaan tidak berjalan dengan efekif dan efisien.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder berasal dari jurnal dan buku. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan, dokumentasi, dan penelitian kepustakaan. Objek penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap proses produksi menggunakan fishbone diagram untuk mengurangi jumlah produk cacat. Penelitian berlangsung selama 4 bulan dari Agustus – November 2019.
Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan, peneliti menemukan adanya masalah pada proses produksi perusahaan yaitu adanya jumlah produk cacat yang ditimbulkan melebihi standar produk cacat perusahaan. Produk cacat yang terjadi di perusahaan pada tahun 2018 adalah 6.998 baju dari 160.230 baju (4,37%). Dampak dari adanya produk cacat, CV Lotus Garmindo mengeluarkan biaya tambahan untuk rework sebesar Rp. 13.551.394 yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 13.412.833 dan biaya listrik sebesar Rp.138.560. Peneliti menemukan faktor-faktor penyebab produk cacat berdasarkan fishbone diagram, yaitu faktor materials, manpower, methods, machines dan environment. Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional yang dilakukan, rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah dapat dilakukannya inspeksi terhadap bahan baku, membuat suatu perjanjian khusus dengan supplier dan pelanggan, meningkatkan pengawasan terhadap kinerja karyawan, membuat kebijakan bonus dan sanksi, memberikan pelatihan kerja untuk karyawan baru dengan jangka waktu yang lebih panjang, membuat kebijakan mengenai standar sanksi yang objektif, memperbaharui prosedur kerja agar karyawan bekerja secara konsisten, mengganti sistem penggajian menjadi borongan, memberikan pelatihan khusus kepada karyawan jika ada model baru, memperbaharui mesin, melakukan maintenance secara berkala, dan memasang kipas angin dan exhaust fan di setiap sudut ruangan.
Kata kunci: pemeriksaan operasional, proses produksi, produk cacat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp39021 | DIG - FE | Skripsi | AKUN NOV p/19 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain